DITPHAT Warga Sleman Gelar Lomba Menembak Tikus

Sleman, ditphat.net – Di Desa Sendangmulyo yang terletak di Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman, kawasan istimewa Ogyakarta, masyarakat menggelar acara tak biasa: lomba lempar tikus. Tujuan dari prosedur ini jelas untuk mengendalikan serangga berbahaya yang terancam.

Dilansir Antara, 13 September 2024, Kepala Desa Sendangmulyo Budi Santosa menjelaskan, luas lahan yang ditanami padi di kawasan itu mencapai sekitar 40 hektare. Di daerah seperti Bulak Klepu, Bulak Slarongan, Bulak Danten, dan Bulak Tiban, tanaman padi kerap menjadi sasaran empuk serangan para pedagang asongan yang rakus.

Sudano, ketua panitia penyelenggara lomba, melaporkan: pekerjaan ini telah dilakukan sekitar 1 minggu yang lalu, dan rencananya akan dilanjutkan Sabtu depan: “Kami juga mengadakan Rat Race minggu ini. 500 ekor tikus,” ujarnya. Rencananya acara akan dimulai pada pukul 19:30 WIB dari Stadion Sepak Bola Tiban di Sendangmulyo.

Sudarno mengatakan, ini bukan pertama kalinya ia mengadakan perlombaan tikus. Acara pertama yang digelar pekan lalu ini dihadiri Camat Minggir, Kapolsek Minggir dan sejumlah pejabat lainnya.

Dalam sambutannya, Sudarno menyampaikan keprihatinannya atas tingginya jumlah tikus di wilayahnya. “Kebetulan Kepala Desa Sendangmulyo punya pekerjaan menembak, jadi pekerjaan. Selain olah raga juga bisa membasmi hama. Seekor tikus bisa tumbuh hingga 80 ekor tikus dalam waktu 3 bulan.”

Untuk mendorong partisipasi, setiap peserta akan dibayar Rp 4.000 untuk setiap tikus yang berhasil mereka tembak. Sebelum acara dimulai, seluruh peserta berkumpul di lapangan tenis Kecamatan Sendangmulyo Kabupaten Minggir untuk melakukan persiapan bersama sebelum dimulainya perburuan tikus. “Pada lomba minggu lalu, meski hanya memberikan hadiah berupa burung, namun kami berhasil mendapatkan sekitar 500 ekor tikus,” kata Sudarno.

Partisipasi aktif masyarakat dalam pekerjaan ini didukung penuh oleh banyak pemangku kepentingan untuk mengurangi kerusakan akibat hewan pengerat yang mengancam pertanian lokal. Pak Sudarno dengan antusias menyimpulkan: “Terima kasih atas inisiatif ini.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *