
Palembang – Akhir listrik di wilayah Sumatra selatan (Sumbagsel) hingga 18:00, beberapa penduduk menganggapnya sulit.
Salah satu pedagang ikan yang mengklaim bahwa ia menderita karena ikannya sudah mati, ia juga menuntut tanggung jawab Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Dari akun Instagram @palembangyyo, laporan itu menjelaskan bahwa banyak ikan meninggal karena listrik, misalnya insiden yang dialami seorang penduduk di Demrang Bank di Paleman’s Bank.
“Lihat karena PLN mati, berapa biaya kerugian ini? Lalu … “kata perekam yang mengirim @palembangiyo ke skor.
“Adapun kebijakan PLN, kerugian kami, tolong PLN Palembang,” lanjutnya.
Film ini juga menerima banyak komentar, banyak seluk -beluk bertanya mengapa pemilik bisnis tidak memiliki generator sebagai listrik saat listrik mati.
Beberapa juga percaya bahwa acara ini adalah kewajiban PLN sebagai satu -satunya perusahaan listrik di Indonesia.
Sebelumnya dilaporkan bahwa banyak provinsi di Sumatra selatan (Sumbagsel) selesai pada hari Selasa, 4 Juni 2024.
Unit distribusi komunikasi dan TJSL Jambi dan Bengkul Ivan Arissetyadhi mengatakan bahwa akhir listrik di banyak sumbagsel disebabkan oleh program SUTT 275 kV Linggau-Linggau.
Akibatnya, daerah selatan Sumatra, seperti lampu, Bangka Belitung, Jambs dan Bengulu, berdampak pada semua penundaan.
Namun, Pt PLN (Persero), menurut unit distribusi utama Sumatra Selatan Jambi Bengkulu, normalisasi listrik di wilayah Sumatra selatan (Sumbagsel) mencapai 90 persen.