Jakarta, ditphat.net – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora) Taufik Hidayat resmi membuka kejuaraan renang nasional antarklub bertajuk Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) ke-6 tahun 2024 di Stadion Aquatic, Gelora Bung Karno (2024 ). GBK) Jakarta pada Jumat, 22 November 2024.
Pada acara pembukaan yang meriah tersebut hadir sejumlah orang penting dari berbagai bidang. Turut hadir dalam acara tersebut Harlin Rahardjo, Wakil Ketua Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI), Wisnu Varthana dan Josephine Tampubolon dari Komite Eksekutif Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Richard Sam Bera, Direktur Tim, Gold Indonesia; dan Mayjen TNI (Purn) Karmin Suharna MA, Wakil Ketua KONI Pusat.
Tak lupa juga tokoh-tokoh penting dunia usaha seperti Hendra Lembong, Wakil Presiden Direktur BCA; Benjamin Johan Octavianus, Direktur PT Bakrie Kalila Investment; dan Hendry Arisandi, Direktur Keuangan PPK GBK.
Kejuaraan nasional menjadi momentum utama.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya Kejurnas yang diikuti lebih dari 900 perenang dari 176 klub se-Indonesia.
Taufik dalam sambutannya menegaskan, kejuaraan ini bukan sekedar ajang kompetisi. Namun ini juga merupakan momen strategis untuk memperkuat fondasi olahraga air di Indonesia. terutama berenang
“Acara ini bukan sekedar kompetisi. Namun menjadi motivasi bagi kita semua untuk menjadikan renang sebagai kebanggaan bangsa. “Saya berharap ini akan berlalu. Akan muncul atlet-atlet yang bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah global,” kata Taufik.
Ia pun menyoroti keberhasilan salah satu perenang cilik, Adelia Chantika, yang meski baru berusia 13 tahun, ia berhasil meraih 10 medali, termasuk empat medali emas, di ajang tersebut.
Menurutnya, prestasi tersebut menjadi bukti nyata bahwa rehabilitasi atlet berbakat renang tersebut masih berjalan dengan baik.
“Seperti di PON ada perenang berusia 13 tahun yang meraih empat medali emas. Jadi ini bukan soal perjuangan pribadi saja. Tapi juga keluarga dan daerah,” imbuhnya.
Sejarah panjang dan dukungan berkelanjutan
Sementara itu, Wakil Ketua PB AI Harlin Rahardjo menyampaikan terima kasih kepada pemerintah. Khususnya Kemenpora mendukung perkembangan olahraga renang di Indonesia.
Harlin menjelaskan kejuaraan nasional ini memiliki sejarah yang panjang, dimulai pada tahun 1978 dengan nama Krapnas dan Krapsi.
“Ajang ini telah melahirkan banyak perenang hebat seperti Richard Zambera, Wisnu Varthana, Elfira Nasution, Albert dan Felix Sutanto.” Kompetisi seperti ini penting untuk membangun sikap pemenang,” kata Harlin.
Dukungan dari pihak swasta juga menjadi fokus kejuaraan nasional ini. Partisipasi BCA merupakan komitmen nyata dalam mendukung pengembangan olahraga renang nasional.
“Kami yakin olahraga ini mempunyai banyak potensi. “Dengan dukungan yang tepat diharapkan para perenang Indonesia dapat meningkatkan kemampuannya dan bersaing di tingkat internasional,” kata Hendra.
Persaingan ketat di papan peringkat
Hari kedua, Jumat 22 November 2024, Millennium Club keluar sebagai juara dengan perolehan poin 1.691 dengan perolehan 21 medali emas, 15 medali perak, dan 8 medali perunggu. Tinggalkan kompetitor lainnya di Kejurnas ke-6 IOAC 2024.
Peringkat kedua ditempati oleh JAQ dengan perolehan 900,5 poin (5 medali emas, 6 medali perak, 13 medali perunggu), sedangkan peringkat ketiga ditempati oleh Beast Aquatic dengan perolehan 760 poin (6 medali emas, 10 medali perak, 8 medali perunggu).
Peringkat 4 dan 5 diraih oleh Petrokimia Gresik dengan perolehan 512 poin (1 emas, 4 perak, 3 perunggu) dan Tritons Bandung dengan 387 poin (4 emas, 3 perak, 4 perunggu).
Kejuaraan ini menentukan posisi berdasarkan jumlah poin yang diperoleh dengan menghitung medali dan rekor nasional. Dengan format kompetisi yang ketat Seluruh peserta akan berlomba-lomba menampilkan yang terbaik demi mencapai kesuksesan yang maksimal.
Kejurnas ke-6 IOAC 2024 tidak hanya akan menjadi ajang kompetitif saja. Namun juga memberikan wadah bagi pengembangan dan rehabilitasi perenang berbakat Indonesia.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan swasta. Semoga kegiatan ini dapat membantu mengembangkan potensi renang Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi di masa depan.