
Jakarta, industri e-commerce ditphat.net-Indonnese, menyumbang lebih dari setengah nilai ekonomi digital pada tahun 2019 dan diperkirakan mencapai 60 persen dari sektor digital.
Nilai kapitalisasi pasar E -Commerce pada tahun 2019 mencapai 21 Juli (RP317 triliun), yang meningkat menjadi $ 82 miliar (RP1 24ion) pada tahun 2025.
Namun demikian, keberhasilan E-Trade Platme mengatakan bahwa tidak cocok untuk mendukung dan inovasi e-commerce, memungkinkan perusahaan yang menyediakan A-Z digital (kecenderungan akhir), mereka ingin menjual produk mereka. .
Ini berarti bahwa layanan yang diajukan oleh aktivator e -commerce beragam. Beberapa di antaranya termasuk produksi konten, membuat halaman komersial resmi di pasar, mengimplementasikan pemasaran, mengintegrasikan saluran penjualan secara online ke dalam produk transportasi pelanggan.
Layanan ini adalah salah satu langkah strategis yang terjadi melalui Solvo untuk membantu merek atau merek atau merek di toko langsung untuk implementasi.
Perjalanannya sebagai agensi kreatif lokal dan independen juga merancang layanan pemasaran 360 ‘terintegrasi untuk membantu merek mencapai hasil yang menggembirakan.
“Layanan 360 berarti menyediakan solusi lengkap dan komprehensif kepada klien bahwa kebutuhan mereka meningkatkan kinerja merek. Mereka tentu beradaptasi dengan tren yang ada, ”kata Kepala Eksakuansi.
Misalnya, ketika Pandema Covid-19 terjadi, Kristus membuka layanan untuk layanan penyiaran langsung. Sekarang semua sel online, siap menjadi toko hidup yang memungkinkan merek yang membutuhkan.
Beberapa perusahaan besar telah menjadi klien Salvo, seperti Laza, Bank Permata, XL Akiata, Gdang Garm, Allaons, Rattdddaeng dan Redbull. Atas dasar ini, Salvo telah masuk daftar “10 agensi kreatif teratas di Indonesia oleh MMA Global Indonesia karena itu adalah agensi yang inovatif, kreatif, kreatif, dan kaya dengan ide -ide dalam menciptakan kampanye pemasaran.