NIAS, ditphat.net – Video menunjukkan sebuah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Nias, Sumatera Utara sudah hampir sebulan tidak memiliki guru. Sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah itu tidak berlangsung selama sebulan.
Sekolah tersebut adalah SD Negeri 078481 Ulunai Hiligo Hilimbaroju, Kabupaten Nias. “Ini kondisi gurunya, tidak ada siapa-siapa, tidak ada guru, tidak ada guru di kantor ini, tidak ada siapa-siapa. Sobat,” seorang siswa SD merekam video yang viral di media sosial. media.
Siswa yang belum diketahui identitasnya itu diantar ke ruang guru di sekolah yang tidak ada gurunya. Siswa tersebut kemudian berkata bahwa gurunya hanya datang untuk membunyikan bel lalu pulang.
“Keadaan guru kita tidak ada apa-apanya, tidak ada siapa-siapa, sehari pun tidak ada guru, kalau ada dipukul belnya tidak mengajar, kalau bel berbunyi hilang,” kata siswa tersebut.
Siswa mengatakan, gurunya sudah hampir sebulan tidak mengajar di sekolah, “Dia sudah sebulan tidak masuk sekolah, tidak senin, selasa, rabu, sebulan lebih, belum apa-apa”. Di sana bagaimana sekolah kita,” kata siswa sekolah dasar.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Nias Kharisman Halawa angkat bicara dan mengomentari video viral tersebut. Ia mengaku sudah mengirimkan tim ke sekolah tersebut.
“Saat ini Dinas Pendidikan Kabupaten Nias, Inspektorat dan BKPSDM sedang melakukan sidak terhadap seluruh guru yang mengajar di SDN 078481 Uluna’ai Hiligo’o,” kata Kharisman melalui siaran pers, Senin 20 Januari 2025.
Kharishman menjelaskan, sekolah tersebut memiliki 3 orang guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), 2 orang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PPPK), dan 4 orang guru tidak tetap.
Kharisman kesulitan masuk sekolah. Sekolah induknya berada di Dusun III, Desa Lao Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogao, salah satu desa terpencil yang terletak 8,5 km dari desa induk.
“Sekolah SD hanya bisa diakses dengan berjalan kaki di jalan berbatu dan melintasi sungai anjing sebanyak 13 kali dengan perjalanan 2 jam,” jelas Kharisman.
Kharishman menjelaskan, jika ingin akses harus menempuh jarak 4 km melalui desa Soromasi di distrik Ulugao. Kondisi jalan juga sulit dilalui karena kontur tanahnya yang berbukit-bukit terjal.
Kharisman mengungkapkan, dusun ini hanya dihuni 315 warga dan jumlah siswa SD sebanyak 62 orang.
“Mereka semua merupakan warga Dusun III Desa Lao Hilimbaruzo dan pihak sekolah belum memiliki akomodasi resmi maupun jaringan listrik untuk para guru,” kata Kharisman.
Namun kendala yang dihadapi Kharsiman adalah seluruh guru yang mengajar di sekolah tersebut tinggal di luar Dusun III, Desa Lao Hilimbarujo. Dia harus berjalan jauh setiap hari untuk sampai ke sekolah.
“(Guru) berangkat ke sekolah berjalan kaki dan menyeberangi sungai, sehingga jika hujan deras guru sering terjebak di jalan akibat banjir di sungai,” kata Kharisman.
“Dan dalam beberapa bulan terakhir, curah hujan di wilayah Kabupaten Nias cukup tinggi sehingga menyulitkan guru untuk berangkat ke sekolah atau bahkan terkadang pada sore hari,” jelas Kharisman.
Namun jika benar guru tersebut tidak mengajar selama sebulan, maka akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
“Hukuman terkait disiplin PNS sudah sesuai dengan Disiplin PNS Peraturan Pemerintah No. 94 Tahun 2021 dan para guru harus tidur di Dusun III Desa Lao Hilimbaruzo yang dekat dengan kawasan SDN agar bisa mengajar. dan kegiatan belajar tidak menjadi masalah,” kata Kharishman.
“Sesulit apapun medannya, kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan,” tambah Kharisman.
Lebih lanjut Kharisman menjelaskan, saat ini Pemerintah Kabupaten Nias sedang berjuang untuk membuka jalan bagi masing-masing desa. Namun karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah saat ini, terdapat 19 desa yang belum memiliki jalan beraspal.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Nias sangat membutuhkan anggaran untuk infrastruktur konektivitas desa dan dusun agar pendidikan, kesehatan, dan pelayanan pemerintahan berjalan lancar dan merata bagi seluruh masyarakat Kabupaten Nias, kata Kharisman.