Medan, ditphat.net – Beredar video yang memperlihatkan seorang preman memungut pungutan liar (pelecehan) dari pengunjung di sebuah resor perkebunan teh di Sidamanik, Simalungun, Sumatera Utara. Cara pelaku berinisial TS adalah dengan meminta uang parkir.
Video tersebut memperlihatkan seorang pria berkemeja pendek berwarna merah menghampiri pengunjung dengan mengendarai sepeda motor. Kemudian pelaku meminta bayaran sebesar 5 ribu. Rp untuk parkir. Namun, para pengunjung menolak permintaan pria tersebut hingga terjadi perselisihan verbal.
Bandit Palak (pendaki gunung) datangi perkebunan teh Sidamanik Kabupaten Simalungun, warga harap ada tindakan polisi, kata 2024. dalam video yang diposting pada Rabu, 6 November.
Peristiwa kebencian itu terjadi pada Minggu 2024. 27 Oktober sekitar pukul 16.00 WIB. Video tersebut menjadi viral dalam beberapa hari terakhir.
Mendapat informasi tersebut, Polsek Simalungun dan Polsek Sidamanik mulai mencari pelaku yang identitasnya diketahui berinisial TS.
Pelaku kejahatan yang mengetahui aktivitas dalam video viral tersebut berusaha menghindari kejaran polisi.
Kemudian pada hari Selasa 2024 Pada 5 November sekitar pukul 05.00 WIB, TS ditangkap petugas polisi di dekat Resor Kebun Teh Sidamanik.
“Tindakan ini sebagai bentuk penegakan perintah Kapolda Simalungun untuk menegakkan hukum secara tegas. Namun kami tetap bersikap manusiawi, terutama menyikapi kekhawatiran masyarakat terhadap pungli di kawasan wisata, Rabu, 2024. pada 6 November, kata Kabid Humas Polres Simalungun AKP Verry Purba.
Verry mengatakan, usai ditangkap, TS menulis pernyataan tertulis di bawah meterai berisi permintaan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
“Kami lebih memilih pendekatan yang bersifat motivasional sehingga bisa memberikan bimbingan dan pemahaman hukum, bukan sekedar hukuman. “Kami berharap kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang,” kata Verry.
Sementara itu, Kapolsek Sidamanik AKP Sathar Tampubolon mengatakan, sebagai upaya preventif lainnya, pihaknya meningkatkan patroli di sekitar kawasan wisata kebun teh yang dikenal banyak orang sebagai salah satu tempat wisata terpopuler di kawasan Simalungun.
Menurut Sathar, langkah ini diambil untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan. Selain itu, mencegah segala macam pelanggaran hukum yang dapat mengganggu ketertiban di tempat tersebut.