
ditphat.net Makarin. Lusinan siswa (SMA) merasa sangat sedih bahwa mereka tidak dapat mendaftar untuk pemilihan nasional berdasarkan Prestasi (SNBP). Bahkan, mereka secara aktif belajar selama tiga tahun, tetapi karena kelalaian sekolah, mereka berharap memiliki universitas di SNBP.
Seperti yang kita semua tahu, sekolah berasal dari 17 sekolah menengah di Sulaves Selatan. Dalam video yang beredar di media sosial, siswa menangis di sekolah dan mengeluh.
Tiktok @Infosulse Unggah Akun Baca: Angka
Seperti yang kita semua tahu, seorang siswa yang tidak dikenal menyatakan kekecewaan. Dia mengatakan bahwa para siswa bekerja keras selama tiga tahun, berharap bahwa mereka mencapai universitas impian mereka melalui jalur SNBP, tetapi itu tidak mungkin.
Seorang siswa berkata untuk menangis.
“Saya tahu bahwa orang tua telah melakukan yang terbaik di sini untuk anak -anak mereka, kami tahu bahwa kami tiga tahun, tetapi apa yang kami perlakukan?”
Harap dicatat bahwa SNBP adalah salah satu jalur siswa baru yang ingin memasuki PTN Indonesia. Jalan ini memberi siswa kesempatan bagi siswa yang melakukan studi mereka secara ilmiah tanpa menerima ujian tertulis.
Tetapi ingat bahwa tidak semua siswa dapat mendaftar. Mereka perlu memenuhi persyaratan tertentu, yaitu, kategori siswa dianggap memenuhi syarat atau memenuhi syarat. Hanya sekolah yang memenuhi syarat untuk mengklasifikasikan siswa berdasarkan aturan yang ditetapkan.
Selain itu, siswa dapat disebut kriteria yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam SNBP 2025, ketika persyaratan yang ditentukan dipenuhi. Proses identifikasi siswa yang memenuhi syarat disediakan oleh kuota khusus dari sekolah berdasarkan tingkat sertifikasi sekolah yang relevan.
Siswa 17 Sekolah Menengah Makasari mengeluh bahwa mereka tidak dapat berpartisipasi dalam SNBP, di mana banyak warga mengomentari media sosial. Beberapa dari mereka didukung dan berharap untuk menerima universitas negeri.
Warga negara mengomentari unggahan.
Warga negara lain berkata: “Tiga tahun perjuangan belajar