BANDUNG, ditphat.net – Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) yang viral di media sosial menuai kontroversi, di manakah telur dokumen hanya berfoto, korupsi ekstrem?
Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Desa Sitterup, Kecamatan Dayeukolot, Kabupaten Bandung dalam program “Pembagian Bantuan Gizi Kepada Ibu Hamil dan Orang Menstruasi Tahun 2024”.
Telur yang seharusnya menjadi bagian dari penunjang nutrisi ibu hamil hanya disertakan saat difoto. Namun, panitia pembagian kesejahteraan kemudian menarik telur-telur tersebut.
Dalam video viral yang diunggah akun Instagram @memomedsos, seorang perempuan anggota panitia disebut memberikan satu kantong plastik berisi bantuan sosial kepada warga beserta sejumlah butir telur.
Kemudian petugas perempuan itu membawa tas kesejahteraan berisi telur dan ibunya.
Kejadian ini tidak hanya terjadi pada salah satu penerima bansos saja, namun juga terjadi pada penerima bansos lainnya yang sudah mengantri.
Saat dilakukan pengecekan, di dalam kantong plastik tersebut tidak ditemukan telur, yang ada hanya 3 butir susu khusus ibu hamil dan 2 butir biskuit.
Tindakan komisi pengembalian telur tersebut menuai reaksi keras dari warganet. Banyak pihak yang mempertanyakan kejujuran dan integritas pihak yang bertanggung jawab dalam menyalurkan bantuan ini, apalagi mengingat pentingnya nutrisi lengkap bagi ibu hamil.
“Pemerintah tidak peduli, petugas khitanan jahat,” tulis komentar akun @ma*****rniawati.
“Pasti korup,” ucap salah satu komentar akun @dia*****tya
“Makanya Indonesia gak berkembang, semuanya korup. Apakah koruptor bisa dikurung seperti negara lain? Demi masa depan anak cucu kita,” geram akun @dani ******26.
Banyak juga netizen yang melaporkan kejadian serupa seperti dalam video viral tersebut.
“Di Posandu di daerah saya, mereka minta anak-anak memberikan susu dan makanan untuk si kecil, lalu mereka bertanya lagi.. Capek kalau kegiatan seperti itu dinormalisasi,” jelas cerita @dio. **** *Tr.