Jawa Timur, ditphat.net – Baru-baru ini media dihebohkan dengan inovasi yang dilakukan seorang guru matematika di MTSN 1 Pasuruan, Jawa Timur.
Seorang guru bernama Riqi El Qonia menggunakan IT Board lengkap untuk mengajarkan materi matematika kepada murid-muridnya.
Dalam video yang diunggah akun TikTok @rizqielqoniah, Riqi El Qoniah tampak menggunakan papan IT untuk menjelaskan materi tentang sudut.
Dengan menggunakan busur digital yang dapat diubah dan diatur secara interaktif, siswa diajak menghitung sudut dengan lebih mudah dan menyenangkan. Papan IT ini bekerja dengan teknologi layar sentuh yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi langsung dengan materi pembelajaran.
Dalam video lainnya, Kani menjelaskan tentang diagonal sisi dan diagonal ruang pada kubus. Dengan sangat hati-hati, ia menggunakan berbagai alat di papan digital menggunakan stylus untuk menggambar konsep matematika dengan jelas.
Dalam setiap videonya, Qoni menjelaskan betapa IT dashboard sangat membantu dalam memahami materi, terutama karena kepraktisan dan kenyamanannya.
Menurutnya, papan IT ini jauh lebih efektif dibandingkan papan tulis biasa. Dengan menggunakan papan yang sempurna ini, dia tidak perlu menggambar objek dengan tangan. Hanya dengan beberapa klik, objek seperti tepi atau kubus dapat langsung muncul di layar dan bahkan dapat diperbesar atau diperkecil sesuai kebutuhan.
“Tidak perlu menggambar dengan tangan, cukup klik (objek) dan bisa diperbesar atau diperkecil,” kata Qani dalam keterangan tertulis yang juga dibagikan di TikTok pada Jumat, 8 November 2024.
Lebih lanjut ia menjelaskan, fasilitas tersebut diberikan pihak sekolah dengan bantuan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2024.
Alhamdulillah kami membelinya dengan bantuan dana BOS setelah penyerahan tablet Android untuk pelatihan siswa tahun lalu, tulis Qani.
Viralnya video ini menuai berbagai reaksi positif dari pengguna. Banyak yang memuji inovasi Bu Kani dan sekolahnya. Mereka berharap penggunaan teknologi seperti papan IT dapat semakin meluas di sekolah-sekolah Indonesia.
“Saya sama sekali tidak mengerti tentang pengukuran sudut. Kalau iya, membuatku jadi ahli matematika,” tulis salah satu warganet.
“Alangkah baiknya jika semua pengurus sekolah di Indonesia seperti ini,” sahut netizen lainnya.