Viral ASN di Bandung Jadi Korban KDRT Istri Sendiri, Dibuat Babak Belur hingga Terdapat Luka Serius

BANDUNG, ditphat.net – Kasus kekerasan rumah (kekerasan dalam rumah tangga) yang diperoleh oleh Peralatan Pemerintah (ASN) di Bandung menjadi virus di jejaring sosial. Menurut laporan itu, pria seperti pada CA pertama mengalami cedera serius karena istrinya mengikuti.

Dalam video di sekitarnya, dia melihatnya berusaha diperlakukan dengan buruk, terutama di wajah luka. Bahkan mata korban juga tampak bengkak bahwa diketahui bahwa dia adalah ular istrinya yang namanya tidak diketahui.

“Kelompok III ASN dalam Layanan Pemuda dan Kabupaten Bandung Barat, itu menjadi korban kekerasan rumah (kekerasan rumah) dan istrinya. Saudaranya mengungkapkan bahwa sejak menikah, CA telah lebih terisolasi oleh lebih banyak keluarga,” tulisnya Instagram @Factss .indo, dikutip oleh ditphat.net pada hari Senin, 20 Januari 2025.

Menurut saudara laki -laki korban, karena komunikasi antara keluarga menikah. Saudara itu memperhatikan bahwa ada tanda -tanda pelecehan tubuh, seperti memar yang sering terlihat di tubuhnya.

Selain itu, salah satu rekan korban juga mengatakan bahwa itu sering datang terlambat di kantor. Ada memar, goresan, bahkan wajahnya tampaknya dirawat dengan buruk.

Diketahui bahwa istri sering bahkan memiliki status di jejaring sosial yang mempermalukan orang tua suami, meskipun mereka jarang berinteraksi dengan mereka. Bahkan, ini salah di rumah Anda.

Akibatnya, publik mengungkapkan keberadaan pelanggaran rumah yang diperoleh ASN kepada istrinya di jejaring sosial. Diketahui bahwa istri telah dilaporkan ke polisi, tetapi laporan itu karena dia mengatakan dia salah sampai istrinya melakukan tindakan pelecehan yang melecehkannya.

Namun, keluarga CA tidak dapat menerima korban yang dirawat seperti ini. Kantor Polisi Caday juga bersikeras bahwa mereka masih akan menyelidiki kasus kekerasan dalam rumah tangga ini.

Kehadiran acara ini mengundang perhatian warga di jejaring sosial. Beberapa dari mereka menunjukkan simpati mereka kepada para korban dan menunjukkan stigma sosial yang sering diperlakukan pria sebagai karakter kekerasan dalam rumah tangga, sementara korban laki -laki sering tidak menjadi ketat atau adil.

“Tampaknya posisi suaminya tidak benar, berjuang untuk mengetahui salinannya dan barang -barangnya sulit, bukan untuk jawabannya, tolong, pergi saja, tinggalkan keluarga, sehingga keluarga dapat terus memberi tahu polisi,” warga negara mengomentari beban.

“Pria tidak menceritakan kisah itu, tiba -tiba mereka menjadi korban pelecehan, tetapi jika pria melakukan hal yang sama, seluruh dunia mengkritik. Pria sehat, tanggung jawab mereka hebat, hati mereka hebat,” kata warga negara lain.

Kasus ini adalah pengingat bahwa kekerasan di rumah adalah masalah utama yang harus diambil dengan hati -hati, tidak peduli siapa korbannya, manusia dan perempuan. 

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *