Bekasi, ditphat.net – Dunia otoriter dihebohkan dengan video seorang perempuan yang melarang gereja Kristen menggelar ibadah. Pelaku diduga merupakan seorang aparatur sipil negara (ASN) yang berkantor di Kota Bekasi.
Akun X @nimas31 memposting video ibu-ibu yang marah. Wanita ASN bertopi kuning itu berusaha membubarkan jemaah Kristen yang beribadah di rumahnya.
Pengunggah video tersebut menyatakan, pertemuan salat tersebut sama sekali tidak mengganggu ASN maupun warga lain di kawasan tersebut. Pasalnya, jemaah Kristen tersebut memang benar-benar salat di salah satu rumah jemaah tanpa menggunakan pengeras suara.
“Adakah ibu-ibu yang menyuarakan keprihatinan terhadap orang-orang yang salat di rumah?! Mereka tidak ambil pusing dengan kasus ini, apa lagi yang mereka lakukan di jalan, lalu apa alasan pelarangan hak dan kebebasan yang dijamin konstitusi?” pemerintah sudah menjauhkan diri dari Pejabat lho, setidaknya perempuan ini paham aturannya, dia tidak sabar, cuit akun X @nimas31 yang dikutip Rabu. (25/9/2024).
Dari informasi yang beredar
Ibu-ibu ASN itu terus membentak jemaah Kristen karena tidak izin beribadah di rumah jemaah. Suami ASN membantu mencegah istrinya pergi ke gereja Kristen agar tidak terjadi pertengkaran.
“Tidak ada izin,” kata ASN.
“Ibadah itu hak kita lho,” jawab salah seorang jamaah.
“Iya, tapi bukan tempatnya, tempat ibadah harus ada izinnya,” kata Masriwati.
Masriwati terus meminta surat izin kepada ibadah yang dilakukan jamaah Kristen. Ketika ada jamaah yang mendengar bahwa dia tidak melakukan tindak pidana, dia terkejut karena berdoa kepada Tuhan memerlukan izin orang.
“Kalau mau salat harus minta izin, sayang sekali, kamu memudahkan orang yang tidak sabar,” kata salah seorang warga.
ASN Eselon III tak mau puas, ia terus meminta izin berdoa berkali-kali.
“Tempat tinggalnya tidak boleh (sebagai tempat ibadah). Hanya orang gila saja yang berhenti,” tegas ASN, “tegas Masriawati.
Video klip tersebut membuat netizen mengomentari tindakan ASN yang dinilai tidak toleran terhadap pemeluk agama lain.
“Kebakaran! Pastikan tidak ada bea materai 10.000. Negara harus memastikan akan mencegah!
Minimal sabar, kata netizen
“Pecaaat..!,” kata salah satu warganet.
Beberapa netizen mendukung Masriawati.
“Yang jamaah boleh nyanyi, bahkan ada juga yang nangis (jw=mengeruk) kalau di rumah umum, meresahkan masyarakat, apalagi kalau sedang ibadah dan diundang orang luar, itu dilarang. SKB 2 menteri,” kata seorang jurnalis.
Yang lain menambahkan, “Saat kamu bernyanyi di depan rumah orang, orang akan marah.”