ditphat.net – Baru-baru ini sedang heboh sebuah video di media sosial yang memperlihatkan aksi pembunuhan terhadap seorang wanita yang disebut-sebut tidak waras karena perbuatannya tersebut menyakiti hatinya. Berdasarkan video yang viral, akun Instagram @Indonesia_today membagikan salah satunya pada Jumat, 19 Juli 2024.
Dalam file yang viral, terlihat seorang wanita berjubah keluar dari masjid, tampak marah setelah mengeluhkan pengeras suara masjid di dekat rumahnya.
Wanita itu pun mendatangi banyak warga untuk salat Maghrib berjamaah di masjid. Sayangnya, ketika dikritik, ia tidak terima dan menjadi marah hingga menimbulkan konflik dengan jemaah masjid.
Berdasarkan informasi dari media sosial, jelas hal itu terjadi saat salat Maghrib. Selain itu, dari informasi yang dihimpun, audiensi semacam ini disebut terjadi di kawasan Kerinci, kawasan Hilir, Provinsi Jambi.
‘Reaksi’ Netizen
Postingan video tersebut yang viral di media sosial sukses menuai reaksi dari netizen.
“Enggak panas. Tapi ibadah besar jangan besar-besaran. Yang penting hati dan tujuan ibadah sholat benar-benar sampai ke surga ke-7,” tulis jaringan tersebut.
“Saya lebih baik, saya salat lima waktu di masjid, tapi yang saya perhatikan terutama di lingkungan saya, kadang ada orang yang salat, tidak jelas, yaitu seolah-olah mereka berteriak, menurut saya umat Islam. Sebaiknya hanya menggunakan kata luar saja untuk azan dan iqomah.
“Meski pengeras suara atau toa hanya untuk adzan di Iqomah, tapi bisa juga digunakan saat salat di gereja di akhir, agar bisa terdengar dengan baik di luar. Gunakan juga pengeras suara dan di akhir. lebih berguna jika penuturnya tidak hadir saat azan digunakan untuk berucap, “lagi”.
“Memang benar ini akan terjadi di akhir zaman, sebentar lagi Islam akan menjadi negara asing lagi, persis seperti yang disabdakan nabi… kuatnya keimananmu kawan,” sahut yang lain.
“Pembicara di luar hanya mendoakan dan mengumumkan. Mohon maklum,” sahut yang lain.
“Saya seorang muslim, tapi sebaiknya gunakan speaker eksternal hanya untuk adzan, adzan, dan Iqomah. Untuk kegiatan lain gunakan speaker internal agar tidak mengganggu/berkumpul orang lain. Kadang-kadang ada yang tidak beres. dengan lantang, “Di luar, kami tidak tahu apakah ada orang sakit, ada anak-anak yang sedang tidur, atau ada orang lain yang sedang salat. Katanya, Lain lagi.
“Semua pernyataan di sini tidak benar, hanya karena perpecahan agama… Ada yang menyebabkan konflik antar agama,” kata yang lain.
“Sedikit penjelasannya, penutur asing itu khusus pada azan Iqomah sholat yang tinggi, kalau ada lagi dianggap mengganggu. Kita tidak tahu keadaan setiap orang, oleh karena itu kita belajar bersabar terhadap orang. Nabi juga mengajarkan kita untuk meningkatkan hubungan kita dengan tetangga kita,” tulis yang lain.