ditphat.net – Media sosial dihebohkan dengan video memilukan yang terjadi baru-baru ini di kota Makassar. Video tersebut memperlihatkan ketiga bocah tersebut tergeletak tak berdaya saat ditemukan di jalan.
Hal ini terungkap setelah unggahan rekaman video dan foto yang beredar di situs media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun platform X @TataGassing2, memperlihatkan tiga bocah lelaki tergeletak di aspal jalan raya hingga tak sadarkan diri akibat mengalami luka di banyak bagian. . Dari tubuh mereka.
Usai kecelakaan yang melibatkan ketiga anak tersebut, beberapa keluarga yang berada di sekitar langsung berdatangan dan berkumpul untuk menyaksikan kecelakaan tersebut.
Setelah kedatangan beberapa warga, ketiga bocah yang tergeletak tak berdaya itu segera dievakuasi dan dipindahkan ke mobil minivan berwarna oranye untuk dilarikan ke rumah sakit.
Dari ketiga anak tersebut, hanya dua anak yang sadar, sedangkan satu anak masih belum sadarkan diri. Banyak ditemukan luka di tubuh ketiga anak tersebut, terutama di bagian kepala karena dipukul hingga mengeluarkan banyak darah.
Berdasarkan video yang viral di media sosial, kejadian tersebut terjadi di Jalan Tamangaba Raya, Kecamatan Mangala, Makassar pada Minggu, 26 Mei 2024.
Polrestabes Makassar membuka audionya
Terkait kecelakaan yang melibatkan ketiga bocah tersebut, Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar Kompol Mamat Rahmat akhirnya buka suara dan membenarkan adanya kecelakaan tersebut.
Menurut dia, ketiga anak korban kecelakaan tersebut merupakan pengendara sepeda motor bernomor polisi DD 2956 D. Ketiga anak laki-laki tersebut bernama MA (13), AA (13), dan AQ (13).
Ketiganya merupakan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kondisinya saat ini dirawat di RS Ibu Sina, akibat berbagai luka di banyak bagian tubuhnya.
Sejumlah korban mengalami luka di kepala dan memar di kaki dan tangan.
Dijelaskannya, M.A. mengalami luka di kepala dan cakaran di kaki kanan, serta mendapat perawatan di RS Ibno. Seperti dua korban lainnya atau penumpangnya, A.A dan Abdul Qadeer memerlukan perawatan di rumah sakit karena luka yang sama. .
Kronologi kejadian
Mengutip Rakyat Sulawesi Selatan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kasatlantas Polrestabes Makassar, Kompol Mamat Rahmat, kecelakaan itu terjadi saat tiga remaja sedang mengendarai mobilnya lurus di Jalan Tamangaba Raya dari arah utara ke selatan.
Namun saat hendak berpapasan dengan sepeda motor di depannya, sepeda motor yang dikendarai remaja MA tersebut langsung bertabrakan dengan knalpot sepeda motor di depannya.
Ia menambahkan, sepeda motor yang dikendarai korban hilang kendali dan terjatuh bersama dua temannya di dalamnya.
Dijelaskannya, “Saat sepeda motor korban hendak menyalip mobil (motor) di depannya, knalpot sepeda motor di depannya bertabrakan.”
Selain itu, menurut penuturannya, seorang pengendara sepeda motor yang ditabrak korban melarikan diri usai kecelakaan tersebut. Menurut Mamat, kecelakaan ini masih dalam penyelidikan Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polrestabes Makassar.
Reaksi netizen
Rekaman video viral yang dibagikan seorang pengguna X pun sontak menuai beragam reaksi warganet di media sosial.
Seseorang menulis: “Terima kasih atas informasinya… Kejadian seperti itu tidak terjadi sekali atau dua kali, melainkan puluhan, dan mungkin lebih, namun pihak berwenang tidak mengambil tindakan nyata. Faktanya, penjualan sepeda listrik de ada di pasaran. bangkit.” Pengguna internet.
“Ini terjadi beberapa hari yang lalu,” tulis salah satu warganet.
Yang lain menulis: “Wajar jika kami mengungkapkan keprihatinan. Orang yang terkena kejadian seperti ini harus diajak bicara secara teratur, dan tidak boleh diam lalu tidur.”
Yang lain menulis: “Temannya bilang dia masih dirawat di rumah sakit. Suster Nilot, yang tidak serius, sudah pulang.”
Salah satunya menjelaskan: “Yah, dia masih hidup. Syukurlah dia masih hidup. Karena saat itu ada yang memposting gambar itu dengan caption kematian.”
Yang lain menulis: “Saya sangat benci melihat orang menggunakan sepeda listrik. Apalagi yang membawa ibunya ke jalan dengan berhijab di tengah angin.”
Yang lain menulis: “Lutut saya langsung gemetar ketika saya melihat darah. Saya harap anak-anak itu tidak mengalami gegar otak.”