Jakarta, ditphat.net – Ustaz Yusuf Mansoor mengunjungi Gus Miftah di Jakarta, pertemuan kedua tokoh agama itu menjadi sorotan publik, apalagi setelah Gus Miftah menjadi pusat guyonan yang terkesan menyinggung penjual es teh Sunhaji.
Yusuf Mansur mengungkapkan melalui Instagramnya, pertemuan tersebut berlangsung sekitar dua jam. Keduanya membicarakan berbagai hal, tujuan utamanya adalah belajar.
“10 Desember 2024 Tadi pagi menjelang siang, saya ijin Tuhan datang menemui Gus Miftah. Dia belajar bersama Gus Miftah, di Jakarta. Berdua saja, 2 jam. Anggap saja seperti di rumah sendiri. Karena pelajarannya adalah belajar ,” tulis Ustaz Yusuf Mansur dalam postingan di Instagram. miliknya, dikutip Jumat 13 Desember 2024.
“Belajar bersama itu belajar. Belajar apa saja. Siapa yang salah, katanya, tidak mau belajar. Iya kan? Hehehe,” sambungnya.
Salah satu topik utama dalam pertemuan tersebut adalah kasus Sunhaji. Setelah video Gus Miftah menghinanya viral, Sunhaji tentu mendapat simpati dan dukungan dari masyarakat.
Pak Sunhaji juga terus belajar. Beliau tidak mau berhenti belajar. Katanya menyenangkan. Beliau sangat cerdas. Beliau sedang belajar dalam babak baru dalam hidupnya, kata Yusuf Mansoor.
Lebih lanjut Yusuf Mansoor mengungkapkan kekagumannya atas sikap Sunhaji yang terus belajar dan mensyukuri apa yang diterimanya.
“Termasuk pembelajaran langsung.” Donasi ke sesama pedagang Anda. Bagi masyarakat yang sekarang sudah sangat rendah, segeralah. Belajar untuk tidak berubah. Belajar untuk tetap menjadi Sunhaji baru, penuh syukur, penuh tawa. Untuk belajar tawadhu, “belajar kasih sayang dan empati dari masyarakat. Belajar dari orang yang datang,” ujarnya.
Baik Yusuf Mansour maupun Gus Miftah sepakat bahwa perjalanan belajar tidak ada habisnya. Keduanya berkomitmen untuk terus mencari ilmu dari berbagai sumber dan dari siapapun.
“Saya dan Gas Miftah serta para pengikut kami sepakat hari ini untuk belajar. Ilmu yang mahal. Ilmu yang hikmah,” tulisnya.
“Pelajaran hidup khususnya tidak akan berhenti. Karena Tuhan tidak akan berhenti memberikan pelajaran dan melalui siapa dan peristiwa apa Tuhan pilih. Alhamdulillah ada hikmahnya. Langsung. Jadi pembelajaran itu benar,” tutupnya.