Jakarta, ditphat.net – Ustaz Adi Hidayat pun memberikan pandangannya tentang pilar-pilar terkait Miftah Maulana Habiburahman dan penjual es teh Ustaz Adi Hidayat sendiri memberikan pandangannya yang benar-benar berwawasan luas dan tenang. Mengenai postingan terkait Miftah Maulana dan Sunhaji sejak lama.
Ustaz Adi mengaku memuji Allah karena menganggap pilar takdir besar yang telah ia tetapkan untuk dirinya sendiri. Ia berpendapat bahwa Allah memuji hamba-hamba-Nya dengan berbagai cara.
“Aku puji Allah Yang Maha Agung lagi Maha Agung ya Suhan Allah, besarlah takdir Allah. Satu sisi memuji Satu sisi ditunjuk dengan baik. mengubah nasib Tangannya sakit Dan dia kesulitan mengubah karier. Allah meninggikan derajatnya dengan satu atau lain cara,” kata Ustaz Adi Hidayat seperti dikutip dalam video klip yang diposting di TikTok @ Abuzaid_17 berkata: Dengan cara ini, dia menekankan “tingkatan hamba-hamba lainnya. Lebih baik menyelesaikan situasi mereka.”
Ustaz Adi juga mengungkapkan, Miftah dan Sunhaji menerima sedekah dengan cara berbeda. Namun terkadang orang melihatnya dari sudut pandang yang berbeda. Ia menilai Sunhaji terpuji di sisi Allah dengan meningkatkan status dan kemuliaannya. Sedangkan Miftah sendiri dipuji oleh Allah dengan cara lain, yakni. Dengan memperingatkannya agar dia bisa mempersiapkan diri dan berubah menjadi lebih baik setelah Paul yang telah dia sebabkan.
“Jadi keduanya mendapat keutamaan yang berbeda. Hanya manusia yang bisa melihatnya dari sudut pandang berbeda. Allah Maha Tinggi. Statusnya tinggi. Kesejahteraannya tinggi.”
Ustaz Adi Hidayat juga mengatakan, keduanya diberikan sarana oleh Tuhan untuk memperbaiki diri. Itulah wujud cinta yang Allah SWT anugerahkan. Oleh karena itu, kami mohon kepada masyarakat untuk tidak merendahkan atau mencela pihak manapun.
“Jadi Tuhan punya dua cara untuk melakukan apa yang benar, adil atau tidak. Jadi apa yang harus kita lakukan? Jangan melihat ke bawah, jangan mengkritik salah satu atau keduanya. Itu tidak perlu.
Ustaz Adi pun mengungkapkan, apa yang terjadi di antara keduanya merupakan cara Tuhan dalam memberikan nasihat yang paling adil.
“Kita hanya perlu bersyukur kepada Allah yang selalu membimbing kita ke jalan yang benar. Itulah arti hati yang murni.” “Jika kita tetap menjaganya seperti itu, Kami akan merasa terhormat karena keduanya akan menunjukkan keseimbangan,” ujarnya.