Bandung, ditphat.net – Persib Bandung berhasil mengumpulkan poin penuh usai mengalahkan tuan rumah Lion City Sailors pada laga Liga Champions Asia 2 di Jalan Besar Sports Center Singapura, Kamis 7 November 2024.
Pada laga kali ini Maung Bandung berhasil mengalahkan Lion City dengan hasil dramatis. Sempat sempat unggul 2-0, Persib mampu membalikkan keadaan menjadi 3-2.
Dengan kemenangan ini, Skuad Maung Bandung masih berpeluang lolos ke tahap selanjutnya. Persib saat ini berada di peringkat ketiga Grup F dengan 4 poin dari 4 pertandingan.
Pelatih Persib Bojan Hodak berharap PSSI dan LIB membantu jadwal timnya. Mengingat Persib masih menyisakan dua laga tersisa di Liga Champions Asia 2 yakni melawan Port FC (Thailand) dan Zhejiang FC (China).
Bojan melihat Persib kembali memiliki jadwal padat di masa depan. Usai laga melawan Port FC pada 28 November 2024, Marc Klok Cs akan langsung menghadapi Bali United di Liga 1 pada 1 Desember 2024.
Artinya, waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan armada Maung Bandung melawan Bali United sangat singkat yakni hanya dua hari. Situasi ini pasti akan menyulitkan Persib Bandung.
“Sekarang kami berharap Liga bisa membantu kami karena masih ada dua pertandingan yang harus dimainkan dan salah satunya, setelah pertandingan AFC, kami akan menghadapi Bali langsung,” jelas Bojan.
Pelatih asal Kroasia itu meminta laga melawan Bali United ditunda. Hal itu dilakukan agar Persib bisa lebih fokus dalam persiapan menghadapi Liga Champions Asia 2.
“Kami meminta pertandingan ditunda agar kami bisa berbuat lebih banyak dan berjuang untuk lolos ke babak berikutnya,” ujarnya.
Pada laga melawan Lion City Sailors, Persib Bandung mengawali laga dengan sangat buruk. Para pemain Persib beberapa kali melakukan kesalahan yang tidak perlu pada babak pertama.
Marc Klok Cs pun terlihat kebingungan saat memulai serangan. Tuan rumah mampu memanfaatkan situasi ini dan mencetak dua gol di babak pertama berkat Shawal Anuar dan Maxime Lestienne.
“Semuanya salah di babak pertama, kami memberi mereka terlalu banyak bola mati. Di babak kedua, mereka berbahaya lewat serangan balik dan lini pertahanan kami berlari kencang,” jelasnya.
“Mereka berhasil memanfaatkannya dan itulah mengapa kami kebobolan. Namun di babak kedua segalanya berubah,” ujar pelatih berusia 53 tahun itu.