Jambi, ditphat.net – Batik merupakan identitas budaya masyarakat Republik Indonesia, identitas budaya masing-masing daerah, motif bunga dan hal-hal lain yang menambah keindahan batik akan diperkenalkan.
Seperti Tanjung Piayu Laut, Tanjung Piayu Laut, Kecamatan Sungai Muda, Kota Batam, Kepulauan Riau. Para pembuat pola batik membuat gambar dari cangkang ikan dan ikan agar masyarakat tertarik untuk membelinya.
Sri Ekovati Budi Rahayu merupakan pendiri konsep kreatif batik, ia banyak membuat desain batik untuk umum dan menjual setiap motif batiknya mulai dari Rp 2,5 juta hingga Rp 15 juta. Dan penilaian ini bukan didasarkan pada penilaian orang lain, melainkan pada karakteristik masyarakat bawahannya.
“Motif ikan dan kerang merupakan pola batik yang kami buat, dan ini menjadi ciri agar batik tidak hilang seiring berjalannya waktu dan masyarakat memahami budaya itu sendiri,” jelasnya pada Minggu, 27 Oktober 2024.
Sri mengatakan, ciri khas Batam adalah marlin dan kerang dan timnya bisa memberikan contoh lain, namun setidaknya batik yang dibuat merupakan ciri khas daerah Tanjung Piayu Laut.
“Saya tidak ingin membuat desain batik yang lain, tapi setidaknya masyarakat NKRI mengetahui ciri khas batik Tanjung Piayu Laut Kepri,” tegasnya.
Dalam pembatikan ini bukan merupakan usaha swasta, jumlah anggota pembatik mencapai 12 orang.
“Kami memulai dengan tiga anggota dan berkembang menjadi 12. Kami juga memberikan ruang bagi masyarakat dan mahasiswa yang ingin mempelajari keterampilan kreatif membatik,” ujarnya.
Bahan batik terbuat dari kain katun berbagai warna dan dijual pada pameran di sebagian besar pasar di wilayah Jakarta, Bandung, Medan dan Batam.
“Kalau ada pesanan, kita buat batik, produk yang dipamerkan juga kita jual secara gratis, penjualnya sampai ke Malaysia dan Singapura,” ujarnya.