Universitas Pancasila Kukuhkan Dua Guru Besar Teknik

Depoka, ditphat.net – Kampus Pancasila membuka dua jabatan guru besar. Yang pertama adalah Profesor La Ode Muhammad Firman dari Teknik Mesin (Energi Terbarukan). Yang lainnya adalah Dede Lia Zariatin, Guru Besar Tetap Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila. Keduanya dikukuhkan menjadi guru besar di Balai Teknik UP.

Dalam laporan ilmiahnya, La Ode Muhammad menjelaskan tentang energi terbuang, energi terbarukan, energi surya dan biomassa, serta pembangkit listrik tenaga air yang melimpah di setiap kota dan desa. Menurutnya, sumber energi terbarukan sangat penting dan potensial untuk dikembangkan. Tujuannya adalah untuk mengurangi konsumsi bahan bakar konvensional. 

“Yang menjadi pusat perhatian adalah energi terbarukan adalah energi yang terbuang. “Limbahnya akan diubah menjadi energi, begitu juga dengan mesin pengering yang menggunakan bioassay, serta pembangkit listrik tenaga air, tidak hanya untuk menghasilkan listrik, tetapi juga untuk menanam tanaman di aliran air untuk mencegah pencemaran lingkungan,” ujarnya, Kamis, 12 Desember. , 2024 .

Pengembangan dan penerapan peralatan pengelolaan sampah untuk produksi sampah menjadi energi, termasuk peralatan pengering multi fungsi menjadi modal ilmu. Dengan demikian, diharapkan volume produksi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM) energi terbarukan berikutnya akan dibangun di kawasan yang terkait dengan kawasan pendidikan dan kawasan industri pengelolaan sampah mandiri. 

“Oleh karena itu, ada juga industrinya,” ujarnya.

Sementara itu, Dede Lia Zariatin membahas bahwa teknologi produksi dan otomasi berperan sangat penting dalam pengembangan dan implementasi pembangkit listrik EBT. Indonesia disebut memiliki potensi EBT yang sangat tinggi. Pemakaiannya hanya 0,3 persen. 

Perkembangan teknologi produksi dan otomasi telah membuka peluang peningkatan efisiensi dan produktivitas pembangkit listrik EBT, namun masih banyak permasalahan yang perlu diselesaikan dari beberapa permasalahan pengembangan tersebut, seperti rendahnya efisiensi produksi listrik, ketergantungan terhadap material yang mahal. yang tidak ramah lingkungan. ramah, terkait reklamasi lahan dan pembangunan infrastruktur, serta biaya investasi awal yang tinggi. 

Tantangan yang dihadapi inovasi teknologi produksi dan otomasi dalam mendukung pengembangan pembangkit listrik adalah pembangkit listrik hybrid yang memadukan peran pembangkit energi baru dan terbarukan, pembangkit listrik tenaga surya dengan energi air dan angin, serta peran otomasi dalam pengembangan pembangkit listrik. teknologi produksi energi bersih dan angin. lingkungan metode produksi yang ramah. 

 Penggunaan material alami yang mudah didaur ulang (green material), integrasi teknologi produksi dengan penggunaan kecerdasan buatan dalam pemilihan parameter proses yang optimal akan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi produksi listrik terbarukan.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *