ditphat.net – Tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan kegiatan edukasi kesehatan bagi anak-anak Badui. Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Ciboleger, Banten. Tim tersebut terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keperawatan (FIK) dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UI serta didukung oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI.
Sekitar 20 anak Badui mendapatkan pendidikan kesehatan gigi, perilaku bersih dan sehat (PHBS) dan diperkenalkan dengan Pancasila. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari pada tanggal 26-29 Juni 2024. Anak-anak belajar cara menyikat gigi yang benar dan tentang PHBS. Tujuannya untuk menjaga kesehatan rongga mulut anak dan mencegah penyakit.
Kepala Subdirektorat Pelayanan Publik DPPM UI La Ode Abd Rahman mengatakan, membiasakan anak dalam menyikat gigi merupakan hal yang mendasar. Diharapkan dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut, anak dapat terhindar dari penyakit lebih lanjut.
“Tim pengabdian masyarakat BEM FIK dan FKG UI disini memberikan edukasi dan praktek cara menyikat gigi yang baik dan benar kepada anak-anak. “Ini hal penting yang diajarkan agar anak tahu cara menjaga kesehatan gigi dan mulut,” ujarnya, Senin, 1 Juli 2024.
Edukasi kesehatan gigi dan mulut diberikan melalui cerita-cerita yang disajikan dalam bahasa Sunda, bahasa sehari-hari masyarakat Badui. Selain itu, anak-anak juga dikenalkan dengan lagu nasional dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
“Anak-anak juga kita perkenalkan tentang nasionalisme. Kita ajarkan lagu nasional dan Indonesia Raya,” ujarnya.
Anak-anak Badui Luar tampak antusias mendengarkan edukasi yang diberikan oleh tim pengabdian masyarakat BEM FKG dan FIK UI. Apalagi di hari ketiga, anak-anak diajak berangkat dari Baduya menuju kawasan Monas, Jakarta Pusat. Di sini, anak-anak akan belajar tentang sejarah Indonesia dari pra kemerdekaan hingga kemerdekaan.
“Anak itu terlihat sangat bahagia. Saat berkunjung ke Monas, mereka terlihat bersemangat dan ceria. Kami berharap semakin banyak anak Badui yang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini, kata ketua proyek Beduin Narita 2024, Esti Maya.
Harapan yang sama juga diungkapkan perangkat desa Kanekes, Badui, Kepala Seksi Pemerintahan Sarpin. Ia mengapresiasi kegiatan Tim Pengabdian Masyarakat Badui Nyarita UI 2024. Menurutnya, pendidikan seperti ini sangat penting dan perlu bagi anak-anak Badui.
“Acara ini sangat penting bagi masyarakat Badui karena mereka tidak belajar secara formal. Jadi mereka kurang suka dengan pendidikan formal, namun penyelenggaraan acara seperti itu pasti bisa memberikan efek positif bagi anak dan membuka wawasannya. “Kami berharap melalui kegiatan seperti ini, anak-anak dapat memahami pentingnya kesehatan sehingga dapat mengetahui tentang PHBS,” ujarnya.
Melalui edukasi yang diberikan oleh tim Pengmas UI, anak-anak Badui sadar akan perkembangan alam bebas. Mereka juga tahu cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pendidikan kewarganegaraan juga dinilai penting dan dapat meningkatkan nasionalisme.
“Dengan PPKN, anak-anak juga belajar menyanyi. Hal ini akan membuka wawasan bagi si kecil. “Saya merasa luar biasa,” tutupnya.
Baca artikel menarik ditphat.net Education lainnya di tautan ini.