Ucapan Benyamin Gak Jadi Kenyataan, Tapi Oplet Si Doel Siap Otw Balai Kota!

ditphat.net – Perkataan Benjamin Seob tentang Rano Karno menjadi kenyataan dalam film See a Duel, dimana dalam sinetron tersebut Benjamin menyebut Doyle sebagai putranya bisa menjadi gubernur.

“Jangan seperti Bubba, jadi supir, nanti jadi penjual buah, pembuat layang-layang, penjaga taman, aku tidak mau itu Doyle. Ucapnya dalam dialog di sinetron Anak Betawi karya Si Doyle. “Sebentar lagi, Elho akan menjadi gubernur.”

Pada tahun 2021, perkataan tersebut menjadi kenyataan, Rano Karno yang berperan sebagai Doyle menggantikan Ratu Atut Chusiah sebagai gubernur Bintan. Namun kini maksud Benjamin ternyata kurang tepat jika melihat posisi Rano Carnot.

Pasalnya, produser film anak Betawi itu hanya masuk nominasi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang calon gubernurnya adalah Pramono Ining.

Memang belum ada keputusan yang diambil, namun berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga, pasangan Pramono Ining dan Rano Karno memperoleh suara terbanyak dengan perolehan 50 persen.

Artinya, besar kemungkinan tidak ada putaran kedua, dimana daya tarik C-Dual yang selalu terlihat saat kampanye akan menuju ke Balai Kota Jakarta, karena kantor baru Gambhir Rano Karno dinyatakan sebagai pemenang.

Blue Opalt merupakan mobil yang terkenal dan dikenal banyak orang. Mobil tersebut, seri Morris Minor tahun 1950-an, digunakan sebagai angkutan umum bersama Mandra.

Di awal sinetron, Opalt masih terlihat penuh cat yang terkelupas. Kini jauh lebih halus dan tetap mempertahankan unsur klasik dengan menggunakan bahan kayu jati pada bagian belakangnya. Melalui kanal YouTube Andre Thulani, calon wakil gubernur PDIP itu menceritakan sejarah perolehan batu opal dari Inggris hingga dilakukan proses pemugaran agar layak untuk dijadikan lokasi syuting.

“Lucunya, ini dulunya kandang ayam, saya kira dulu di belakang rumah, ada toiletnya, jadi kandang ayam, saya dapat dari dapur orang, murah 525 ribu rubel. perbaikannya lumayan, makanya sudah tua, 53 tahun, mesinnya asli.”

Opal yang ditawarkan seharga Rp 1 miliar ini sudah diproduksi sejak 1952. Morris Minor Series II menggunakan kayu di bagian belakang sebagai sedan 2 pintu, sedan 4 pintu, convertible dan C-Dual. Pelancong Oplet atau Morse Miner. Dalam kondisi standar, mobil British Motor Corporation ini menggunakan mesin seri A 803 cc yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 30 PS pada 4.800 rpm dan torsi maksimal 54 Nm pada 2.400 rpm.

Kemudian pada tahun 1956 muncullah generasi baru atau yang disebut dengan Seri III. Banyak ubahan yang dialaminya, salah satunya mesin segaris diperbesar dengan volume silinder 948 cc, dan top speed hanya 100 km/jam. 

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *