Tragis! Dokter Muda di Tegal Bunuh Diri Usai Jadi Korban Bully, Netizen: Astaga!

Tegal, ditphat.net – Media Sosial

Meski kecil kemungkinannya, seorang dokter muda ditemukan tewas di sebuah kamar kos di Semarang.

Informasi yang dihimpun, seorang dokter berinisial AR diketahui meninggal dunia usai bunuh diri. Di sana, ia diduga menggunakan obat khusus yang hanya bisa diberikan oleh ahli anestesi.

Diketahui dari cuitan X atau akun Twitter @bambangsuling11, AR diduga menjadi korban perundungan hingga bunuh diri saat menjalani PPDS di Semarang. 

“Dokter muda RSUD Caldina Tegal menduga (korban) bunuh diri karena tidak tahan dengan perundungan saat mengikuti PPDS Anestesi Undip Semarang karena ada tanda-tanda yang disembunyikan. Mohon bantuannya,” kata korban, sarafnya tertekan ,” baca tweet yang dibagikan oleh “Ini adalah tulisan.”

Reaksi warganet

Sontak, cuitan yang kini heboh di media sosial itu berhasil menuai reaksi dari warganet.

“Penindasan adalah masalah yang tidak ada habisnya. Lihat, terbakar di neraka. Penindasan adalah kutukan,” tulis seseorang.

“Innaalilahi adalah innairaihi rajun… Berapa banyak lagi korban yang akan meninggal karena tradisi perundungan yang terus dipertahankan karena memperkuat mentalitas ini?”

“Jujur saja FK masih punya rasa senioritas yang kuat, dan susah banget untuk tidak suka dengan cewek-cewek di sini, apalagi kalau mereka komplain, kawan,” keluh warga lainnya.

“Yah aku sudah masuk ke tahap dokter tapi masih saja di-bully. Semoga tenang kak??????? Ir.IPGSPR,” sahut yang lain.

“Teman saya yang sedang kuliah menjadi dokter spesialis di RS Sangla Bali juga sering di-bully dan disuruh datang dan membersihkan tempat duduk dokter senior di tengah malam di-bully. Sayangnya, saat dia keluar di klub, dia diminta membayar semua pesanan,” seru akun X lainnya.

“Allah magfirrah walhamha wa’afihi wa’huanha. Semoga keluarga dan orang-orang terdekat kuat. Semoga para pelaku intimidasi menderita berkali-kali lipat. Setiap hidup adalah dosa. Perutnya akan membusuk dan suatu saat mati,” yang lainnya. menulis.

(Tolong jangan menyalin berita bunuh diri ini. Jika Anda merasa depresi, harap hubungi ahli medis atau psikiater.)

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *