Pesta, ditphat.net – Seorang TKW (Wanita Pekerja) bernama Karsini berhasil membobol rumah pacarnya, Sumadi, usai berpisah dari pernikahannya. Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Parti, Jawa Tengah.
Video yang memperlihatkan perusakan rumah tersebut muncul di media sosial, termasuk akun TikTok @paiho. Dalam unggahan yang dirilis empat hari lalu, terlihat seperti apa bangunan itu dengan tembok hancur dan hanya tersisa batu.
Karsini diketahui mengirimkan hingga Rp 250 juta kepada pacarnya, Sumadi, untuk biaya pernikahan. Namun Sumadi tidak menepati janjinya dan malah menikah dengan wanita lain.
Meski Karsini dan Sumadi sudah menikah dan tidak terdaftar, namun hal ini membuat Karsini sangat menderita dan dia meminta uang yang telah diberikannya kepada Sumadi agar dikembalikan.
Setelah melalui mediasi pemerintah Desa Terteg, rumah Sumadi akhirnya boleh dibongkar, setelah Sumadi menolak mengembalikan uang Karsini.
“Setelah beberapa waktu di pengumuman, satu sampai dua jam, mereka tidak mau membayar kerugian yang saya minta, karena perjanjian, rumah kami dirusak,” kata Karsini. . Senin, 19 Agustus 2024.
Karsini menjelaskan ketidakmampuannya memberikan uang kepada Sumadi dan perselisihan yang terjadi kemudian mengakhiri hubungannya dengan Sumadi.
“Empat tahun lalu, ketika saya pulang dari Dubai, saya bertemu dan mengadakan pernikahan besar, pernikahan secara keagamaan. Setelah itu, saya kembali bekerja di luar negeri. Empat sampai lima bulan kemudian, saya tidak bisa mengirimkan uang, (Sumadi) marah-marah, terus bertengkar, dan memilih memutuskan hubungan, kata Karsini.
Setelah Sumadi mengakhiri hubungan secara sepihak, hanya enam bulan kemudian, Karsini mendapat informasi tersebut dari teman dekat Sumadi.
“Dia sudah mendapat istri lagi, enam bulan kemudian dia mendapat kabar dari teman dekatnya (bahwa dia menikah dengan wanita lain),” kata Karsini.
Karsini bercerita, selama hampir empat tahun, gajinya sebagai TKI di Sumadi untuk biaya pernikahan sebesar Rp 6 juta per bulan, hingga akhirnya menjadi Rp 250 juta.
“Setiap mendapat gaji, saya harus memberikan segalanya padanya. Setiap bulan mungkin sekitar enam juta dolar,” ujarnya.
Sumadi menolak mengembalikan uang tersebut, meski Karsini menawarkan pengembalian biaya hanya Rp 100 juta. Namun Sumadi mengabaikan tawaran tersebut. Akhirnya mereka sepakat untuk membongkar rumah Sumadi.
Pasca pengrusakan rumah Sumadi, Karsini tidak menuntut ganti rugi kepada Sumadi.