
Beijing, ditphat.net – Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menteri Pertahanan), Letnan Umum TNI (Ret.) Sjafrie Samréeddddin menjadi tuan rumah kunjungan atau kunjungan negara ke Beijing, Cina. Kedatangan Menteri Pertahanan Sjafrie ke Tiongkok untuk menghadiri pertemuan pertama Republik Indonesia (RI) 2+2 – di Republik Populer Tiongkok (PT), yang kedua, 2025. Pada 21 April 2007, Menteri Urusan Luar Negeri dan Menteri Pertahanan membentuk Menteri Komunikasi dan Menteri Pertahanan. “Indonesia percaya bahwa forum ini adalah platform strategis yang tidak hanya memperkuat kemitraan bilateral, tetapi juga meningkatkan komunikasi, saling pengertian dan kepercayaan diri antara dua negara,” kata Menteri Pertahanan Sjafrie Soeeddin dalam pernyataan resminya yang diterima oleh ditphat.net Miliar. Selama pertemuan, Letnan -Gen. Selain itu, Menteri Pertahanan Sjafrie juga menyebabkan penguatan kerja sama spesifik dan inklusif, terutama di sektor pertahanan untuk mendukung perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. “Indonesia meningkatkan kerja sama dengan kemitraan yang komprehensif dan strategis dengan konteks paling populer di Cina di bidang pertahanan,” kata Menteri Pertahanan Sjafrie.
Mantan Pangus Jaya juga menekankan bahwa pertemuan Indonesia 2+2 – Cina mencerminkan komitmen dua negara dalam memperdalam kerja sama strategis bilateral. Di sektor pertahanan, penting untuk meningkatkan pertukaran militer tingkat tinggi, pelatihan bersama dan kerja sama praktis antara angkatan bersenjata, serta kerja sama industri pertahanan. “Kami berharap dialog ini akan menciptakan tahapan tertentu yang akan memperkuat kerja sama pertahanan strategis Indonesia,” kata Menteri Pertahanan Indonesia. Akhirnya, Menteri Pertahanan, Sjafrie, menyatakan penilaiannya untuk atmosfer penghormatan terbuka, konstruktif, dan saling menghormati selama saling menghormati selama diskusi. Menteri Pertahanan Indonesia juga menekankan pentingnya komitmen bersama kedua belah pihak dalam memperkuat hubungan pertahanan bilateral, yang tidak hanya berkontribusi pada perlawanan dua negara, tetapi juga karena realisasi perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. Pertemuan itu juga dihadiri oleh perwakilan tingkat menteri kedua negara, yaitu Menteri Luar Negeri Sugiyonas dari Republik Indonesia, Menteri Menteri Luar Negeri Luar Negeri, dan Laksamana RRT Dong Jun, Menteri.