
JAKARTA, ditphat.net – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengundang anak -anak Indonesia untuk mempersiapkan usia teknologi yang mengembangkan keterampilan digital dan kreativitas digital.
Baca Juga : Realme C75, HP Murah yang Enggak Takut Air sama Tahan Bantingan
Menurutnya, kemajuan teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI/AI) telah membawa perubahan signifikan pada dunia kerja dan memindahkan beberapa profesi tradisional sehingga keterampilan digital dan kreativitas harus disiapkan sejak usia dini untuk menghadapi tantangan ini.
“Kami akan berurusan dengan waktu yang relatif kompleks pada tahun 2030, karena banyak orang yang lulus dan bekerja kemudian akan sangat berbeda tergantung pada kreativitas kami,” katanya.
Nezar Patria mengatakan generasi muda harus memiliki fleksibilitas sejak kecil, dan hal yang sama berlaku untuk dunia kerja.
Oleh karena itu, ketika banyak jurusan digantikan oleh teknologi, generasi muda masih dapat bersaing karena dapat memenuhi potensi kebutuhan pekerjaan baru yang muncul dalam pengembangan teknologi.
“Apa yang telah Anda pelajari bermanfaat. Tetapi satu hal yang perlu diingat adalah bahwa Anda perlu menambahkan fitur yang Anda butuhkan. Misalnya, memahami ilmu data, blockchain, komputasi awan.”
Dia juga mengingatkannya bahwa sekarang tidak ada batasan pada disiplin ilmiah. Oleh karena itu, Nezar Patria mendorong generasi muda untuk berusaha mengeksplorasi berbagai pengetahuan, termasuk teknologi AI seperti chatgpt atau Gemini.
Baca Juga : Momen Kocak Hanung Bramantyo Unggah Foto dengan Ariel Tatum, Sampaikan Hal Ini ke Zaskia Mecca
Namun, ketika meningkatkan praktik digital, kemampuan untuk mempertahankan pemikiran kritis masih diperlukan untuk tetap menemukan masalah.
“Yang lebih penting adalah bagaimana melatih otak kita sehingga kita dapat terus memiliki tinjauan komprehensif tentang masalah dan pemikiran kritis yang bisa kita jalani,” kata Wamenkomdigi.
Dia juga menekankan bahwa pemikiran kritis harus digunakan dalam aliran informasi yang cepat ke dalam ruang digital, dengan implikasi untuk menyebarkan informasi palsu dan informasi yang salah.
“Jangan lupa untuk menjaga makna biasa, pergi dengan pikiran negatif, bekerja, berdoa dan mengamati perkembangan sains terbaru, atau hal -hal negatif, Anda harus selalu berada di depan,” kata Wamenkomdigi Nezar Patria.