ditphat.net – Ukraina dikabarkan sedang mengembangkan senjata berupa rudal jarak jauh yang akan menyerang Moskow, Rusia. Keputusan itu diambil bersamaan dengan adanya kekhawatiran Amerika Serikat (AS) akan menghentikan bantuannya kepada Presiden Donald Trump.
Saat ini, Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) mengandalkan Sistem Rudal MGM-140 (ATACMS) yang dipasok AS.
Namun, ada kekhawatiran AS akan berhenti mengirim rudal ATACMS ke Ukraina di bawah kepemimpinan baru Donald Trump.
Sebagai tanggapan, Ukraina telah mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan rudal jarak jauh yang disebut Trembita.
Rudal Trembita memiliki panjang 7 kaki (2,13 meter) dan berat 200 kilogram (90,7 kilogram), lapor militer ditphat.net dari The Telegraph.
Rudal Trembita diklaim merupakan versi modern dari rudal V1 Jerman yang digunakan pada Perang Dunia II. Harga senjata tersebut juga diklaim sangat murah, yakni sekitar 10.000 dollar AS atau Rp 162,2 miliar.
Trembita diklaim memiliki radius maksimum 90 mil (144,9 km).
Selain itu, senjata yang diproduksi oleh perusahaan PARS akan terus diproduksi hingga mencapai Moskow yang berjarak 650 kilometer.
Jika tentara Ukraina memiliki rudal Trembita, pemerintahan Volodymyr Zelensky dapat menghemat uang. Pasalnya, harga setiap unitnya lebih murah dibandingkan impor rudal ATACMS yang masing-masing menelan biaya 1 juta dollar AS (Rp 16,2 miliar).
Tak hanya itu, rudal Trembita akan menjadi senjata termurah di dunia. Sebab, Ukraina bisa memproduksi ribuan amunisi tanpa bantuan asing.
Pada bulan November 2024, Zelensky menetapkan target untuk memproduksi 3.000 rudal jarak jauh pada tahun 2025.