ditphat.net – Meski memasuki bulan suci Ramadhan, tentara Israel belum menghentikan serangannya ke Gaza, Palestina. Tak hanya di Gaza, kekerasan militer Zionis juga terjadi di Tepi Barat.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan ditphat.net army melalui Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan hampir 100 warga sipil Gaza dibunuh oleh pasukan Israel dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga menewaskan empat warga sipil di Tepi Barat. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina, dua di antara korbannya adalah anak-anak.

Pasukan Zionis membunuh seorang anak laki-laki, yang diidentifikasi sebagai Rami al-Khalhouli (13), di kamp pengungsi Shuafat, timur Yerusalem, pada Selasa, 12 Maret 2024.

Pasukan Pertahanan Israel mengklaim bahwa alasan mereka menembak Al Khalkhuli adalah karena pemuda tersebut menembakkan roket ke arah mereka. Padahal, berdasarkan bukti, bocah tersebut baru saja menembakkan api ke udara.

“Bukti mengkonfirmasi dua video yang kami lihat,” kata reporter Al Jazeera Laura Khan.

“Salah satunya adalah seorang anak laki-laki yang menembakkan roket ke udara, bukan di sekitar tentara Israel. Dan yang kedua tewas, tergeletak di tanah, dan ibunya seolah hancur,” ujarnya.

Sejak serangan militer Israel pada 7 Oktober 2023, sedikitnya 31.272 warga Palestina tewas, sementara 73.024 orang luka-luka.

Sejauh ini, Qatar yang menjadi negosiator mengatakan Israel dan Hamas tidak memiliki keinginan untuk mengakhiri perang dan membebaskan para tahanan.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *