Jakarta, ditphat.net – Game changer adalah kata yang merujuk pada perubahan atau inovasi penting dalam suatu industri atau pasar yang mengubah tren dan menetapkan standar baru.
Teknologi generasi kelima atau 5G misalnya, dipastikan akan menjadi game changer berikutnya bagi para gamer, khususnya pengguna ponsel.
Berdasarkan laporan Analisis A.T Kearney, Indonesia merupakan negara dengan investasi tertinggi ketika 5G diterapkan dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Pada tahun 2025, atau ketika 5G diperkirakan akan beroperasi di Indonesia, pendapatan operator telekomunikasi diperkirakan akan mencapai antara $1,4 miliar (21,6 triliun rupiah) hingga 1,8 miliar (27,7 triliun rupiah).
Oleh karena itu, perusahaan teknologi Tiongkok ZTE dan operator seluler Smartfren menunjukkan keberhasilan dalam memasarkan komputasi RAN berbasis Native-AI.
Keduanya mengklaim keberhasilan dalam penerapan komputasi RAN berbasis Native-AI, yang menghasilkan peningkatan pengguna sebesar 15% dan peningkatan lalu lintas jaringan sebesar 5%.
“Di era 5G, komputer ZTE RAN akan berperan penting dalam meningkatkan total biaya kepemilikan (TCO),” kata CTIO Smartfren Telecom Shurish Subbramaniam, Rabu 11 September 2024.
Dengan pesatnya evolusi layanan, jaringan seluler menghadapi lebih banyak tantangan daripada sekadar menangani koneksi besar.
Memberikan beragam pengalaman pengguna, seperti streaming video definisi tinggi dan game online berbiaya rendah, memerlukan solusi jaringan yang mempertimbangkan aplikasi spesifik.
Komputasi RAN Native-AI dari ZTE mengintegrasikan komputasi langsung pada titik dasar, sehingga memperluas kemampuan jaringan.
Sebagai bagian dari jaringan yang paling dekat dengan pengguna, komputer RAN ZTE mencapai efisiensi tinggi dengan mengalokasikan sumber daya radio secara akurat sesuai dengan kebutuhan layanan dan kemampuan terminal, sehingga memastikan bahwa pengguna memiliki akses ke berbagai aplikasi.
“Keberhasilan implementasi komputasi RAN merupakan faktor penting dalam integrasi kecerdasan buatan dan jaringan seluler. Teknologi ini juga dapat membantu peluang untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperkenalkan volume lalu lintas data seperti yang terlihat di Internet dengan cara yang lebih baik. , “kata Shurish. .
Di saat yang sama, Presiden ZTE Indonesia, Richard Liang, mengaku terus mempromosikan teknologi di Internet dan menjadikannya lebih baik, khususnya perjalanan transformasi digital Smartfren.
“Kedepannya, kami akan terus menjalin kerja sama dengan Smartfren dalam bidang teknologi dan transformasi digital. Semua ini juga akan mengubah lingkungan dan membantu meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi digital,” kata Liang.