
FIFA – Amerika Serikat (Amerika Serikat) menyatakan bahwa mereka tidak akan mengirim pasukan militer ke Ukraina. Meskipun Perang Rusia dan Ukraina terjadi selama hampir tiga tahun.
Diketahui bahwa Amerika telah mendukung Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) sejak agresi militer Rusia, yang dimulai pada tahun 2022.
Di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, tentara Ukraina mendukung senjata.
Menurut data yang dilaporkan oleh militer ditphat.net dari dewan di garis depan dewan, bantuan umum Amerika ke Ukraina berjumlah 174 miliar dolar, atau setara dengan 2850 triliun rupee.
Namun, posisi Amerika berubah setelah kepemimpinan pindah dari Biden ke Donald Trump. Presiden AS empat puluh lima menyerukan perjanjian Rusia yang damai dengan cepat.
Dalam sebuah laporan yang dikutip oleh tim militer Trump FIFA dalam sebuah laporan bahwa FIFA mengutip bahwa bantuan Amerika sangat tinggi untuk Ukraina. Trump menuntut bantuan ini untuk menghabiskan pajak yang dibayarkan oleh warganya.
Di sisi lain, Sekretaris Pertahanan AS saat ini, Beit Higset. Mantan perwira AS mengkonfirmasi bahwa partainya tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina.
Higseth membuat pernyataan selama kunjungannya ke kepemimpinan Eropa AS (EUCOM) dan markas Afrika (Afrika) di Stuttgart, Jerman.
“Kami tidak akan mengirim pasukan AS ke Ukraina,” kata Higseth.
Menurut Trump, Higseth berharap bahwa pembicaraan damai Rusia akan segera dilakukan.
Dan dari moderat pada tahun 2025. 13 Februari. Di Brussels, Belgia.
Pertemuan tersebut akan dihadiri oleh Menteri Pertahanan di Piagam Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Kelompok Komunikasi Pertahanan Ukraina.
“Kami berharap dapat mencapai perjanjian perdamaian yang cepat di Ukraina, di mana Presiden (Trump) berjanji untuk melakukannya,” lanjut Higsit.
“Kita dapat melihat posisi kekuasaan dan mendorongnya untuk melihatnya besok. Kami akan mengatur negosiasi langsung dengan teman -teman kami (delegasi Ukraina),” katanya.