Majalengka, VIWA Seorang ayah di Desa Jatiwangi, Provinsi Majalengka, Jawa Barat, berani merantai leher kedua anaknya yang masih kecil.
Dalam video viral yang diunggah akun X (alias Twitter) @Heraloebss, terlihat dua anak laki-laki dirantai dengan gembok di lehernya.
Menurut pengakuan sang ayah, motivasinya melakukan hal tersebut adalah sebagai pembelajaran, karena sang ayah mengecewakan kedua anaknya yang kerap mencuri uang untuk makan.
Namun warga juga mengkritik tindakan sang ayah dalam mengajar yang terlalu berlebihan dan dapat mempengaruhi kondisi mental anak.
Kepala desa dan warga desa akhirnya berhasil memutuskan rantai yang mengikat kedua anak tersebut dengan cara menggigit.
Video viral tersebut telah memicu komentar di media sosial, banyak yang mengecam tindakan sang ayah dan menyebut kekerasan tersebut tidak dapat dibenarkan.
“Orang yang tidak mampu dilarang punya anak lebih dari satu. Itu bentuk hukuman bagi anak yang berlebihan karena tidak mampu punya uang jajan,” komentar @nezvillo:
“Dulu kalau siap nikah belum siap jadi orang tua, sepertinya banyak yang terjadi,” imbuh @D_Aston_.
“Saya sangat menyesal! Mengapa kamu dirantai seperti ternak? Saya berharap ayahnya akan dihukum berat.” Ditambahkan akun @lindaarahma: Dampak kekerasan terhadap anak
Dampak dari pola asuh yang buruk, termasuk kekerasan terhadap anak, mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kognitif dan emosional anak.
Menurut situs Children’s Hospital, dampak kekerasan pada anak dapat mengakibatkan berkurangnya fungsi otak, kesulitan mengelola emosi, keengganan berkomunikasi, serta gangguan kesehatan fisik dan mental.
Faktanya, dampak kekerasan orang tua terhadap anak-anak bahkan dapat mempengaruhi mereka untuk melakukan kekerasan di masa depan.
Hal ini disebabkan karena anak belum memahami bahwa kekerasan pada masa kanak-kanak itu salah, sehingga hingga dewasa mereka menganggapnya sebagai hal yang wajar.