ditphat.net – Salah satu faktor penentu keberhasilan serangan militer lintas batas Ukraina di Oblast (provinsi) Kursk Rusia adalah pasokan senjata dari negara-negara Barat. Salah satunya datang dari Inggris yang mengirimkan main battle tank (MBT) Challenger 2.
Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan bahwa tentara Ukraina menggunakan tank Challenger 2 untuk menyerang Kursk dan wilayah lainnya.
Sebagai salah satu negara yang mendukung perlawanan terhadap invasi Rusia, Inggris menegaskan bahwa Ukraina berhak menggunakan senjata yang disediakannya untuk mempertahankan diri.
Kementerian Pertahanan Inggris menegaskan bahwa penggunaan senjata yang dikirim ke Kiev, seperti tank Challenger 2, adalah serangan yang dibenarkan.
“(Ukraina mempunyai) hak yang jelas untuk menggunakan senjata yang dipasok Inggris untuk membela diri terhadap serangan ilegal Rusia,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan.
Laporan yang dikutip ditphat.net Military dari BBC menunjukkan bahwa tentara Ukraina dapat menggunakan rudal anti-tank, artileri, kendaraan lapis baja, dan senjata lain yang dipasok oleh Inggris.
Namun penggunaan senjata Inggris harus mematuhi hukum internasional.
“Ini tidak menutup kemungkinan untuk melakukan operasi di Rusia. Kami memperjelas sepanjang proses pemberian kontrak bahwa peralatan tersebut harus digunakan sesuai dengan hukum internasional,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Namun, Kementerian Pertahanan Inggris mengesampingkan penggunaan rudal jelajah Storm Shadow. Pasalnya, rudal tersebut dikirimkan dengan syarat tidak akan ditembakkan ke sasaran yang berada di wilayah Rusia.
Storm Shadow memiliki landasan peluncuran pesawat tempur, tetapi memiliki jangkauan lebih dari 150 mil (241,4 km). Artinya, pilot militer Ukraina harus menjaga jarak lebih jauh dari garis depan.
Data yang dikutip ditphat.net Military dari International Institute for Strategic Studies (ISS) menunjukkan saat ini terdapat 13 tank Challenger 2 yang dimiliki tentara Ukraina.