Tanggapan Dosen Unpad terkait Buku Hasil ChatGPT yang Viral di Medsos

Jakarta, ditphat.net – Viral pengguna TikTok menduga buku yang dibelinya merupakan hasil karya ChatGPT dan bukan hasil pemikiran asli penulisnya. Dosen Universitas Padjadjaran kemudian angkat suara tentang cara menggunakan platform AI dengan benar.

Ph.D. Ira Mirawati, M.Si merupakan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) yang juga merupakan seorang konten kreator yang berbagi konten edukasi seputar dunia perkuliahan khususnya soal-soal bagian akhir. Saat ini akun TikTok @buiramira miliknya sudah memiliki 1,1 juta pengikut.

Belakangan ini Ira Mirawati juga membuat konten terkait penggunaan ChatGPT di bidang pendidikan yang kerap disalahgunakan oleh pelajar. Selain konten terbaru tentang intuisi, tutor dapat mengetahui hanya dalam lima detik apakah karya siswa merupakan hasil kecerdasan buatan atau pemikiran yang benar-benar pribadi.

Terkait isu buku viral yang dituding ditiru ChatGPT, Ira Mirawati selaku akademisi mengutarakan pandangannya. Ira Mirawati mengatakan ChatGPT hanya digunakan untuk mengedit dan memparafrase tulisan.

“ChatGPT bisa diedit atau diparafrase, tapi kalau dilihat dari isi buku di VT sebelumnya, hasil ChatGPTnya banyak sekali,” komentar Ira Mirawati, dikutip dari X thread @dicallDi pada Selasa 29 Okt 2024.

Penulis buku yang akrab disapa Julia Rimba ini mengaku mengedit tulisannya di ChatGPT hanya atas saran temannya. Akun @dicallDi menyoroti pertanda kuat bahwa buku tersebut merupakan hasil ChatGPT karena masih memuat simbol bintang khas buatan AI. 

Pelaku mengaku melakukan perubahan di ChatGPT atas perintah temannya. Dia kemudian mengikuti saran dan menyalinnya di sana. Jadi yang dia tulis adalah teks aslinya, tapi dia mengeditnya dengan ChatGPT dan langsung “menempelkannya” ke dalam MS Word jangan di edit dulu, dia bintangnya,” imbuh akun @dicallDi dalam rangkaian tweetnya.

Sayangnya, penulis melakukan kesalahan saat mengklarifikasi dan mengklaim bahwa buku tersebut asli. Pengguna X lainnya @Ariestanabirah menunjuk salah satu video Julia Rimba untuk meluruskan, justru memperkuat dugaan bahwa buku tersebut adalah hasil AI.

Menurut @Ariestanabirah, Julia Rimba baru saja menuliskan idenya. Sedangkan penjelasannya merupakan hasil ChatGPT yang direkam saat itu.

Jadi penjelasannya.. ini hanya tulisan ide (tantangan) lalu penjelasannya menggunakan ChatGPT, bukan ChatGPT tertulis yang dimodifikasi, tambah akun @Ariestanabirah.

Thread tersebut juga mengatakan bahwa penulis diserang habis-habisan oleh netizen selama siaran langsung. Pada sesi klarifikasi, penulis mengatakan akan membayar editor untuk mengedit tulisannya guna menghindari konflik serupa di kemudian hari. Pelanggan juga menganggap kasus ini selesai karena persyaratannya telah dipenuhi, yaitu. meminta pengembalian dana untuk buku tersebut.

“Poin-poinnya adalah keberatan sang kakak yang membelinya. Kasusnya ditutup karena hak sang kakak sudah terpenuhi, berupa pengembalian uang,” tambah thread tersebut. 

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *