
Bali, ditphat.net – Limbah musiman yang terjadi selama musim angin barat menjadi perhatian bagi pemerintah pusat dan daerah. Yang tak terbantahkan, kapal pengiriman menghentikan pasir putih ditekankan secara longitudinal.
Garis pantai selalu merupakan langganan limbah di seminar, Pantai Legian dan Capak, musim angin barat.
Limbah laut yang terakumulasi di pantai selalu setiap tahun. Biasanya pada bulan Desember, Januari dan Februari. Di tiga pantai, jumlahnya dapat mencapai 500 ton per hari.
Anggota Badung DPRD Wen Pushpa Negara, yang juga merupakan kegiatan lingkungan, mengatakan bahwa Pantai Samajita menghadap ke barat. Jadi yang paling intens dipengaruhi oleh angin barat atau hujan atau angin barat.
“Jadi, Anda tidak dapat mengatasi sampah di tengah laut. Jumlah miliaran ton. Ini dapat dilakukan secara teratur.
Menurutnya, fenomena angin barat menjadi berkah bagi masyarakat pada 1980 -an pada 1980 -an. Mereka menggunakan strain kayu untuk pupuk kayu atau tanaman.
Tapi sekarang jenis limbahnya sangat kompleks. Selain limbah organik, ada banyak limbah plastik, produk rumah.
“Sehingga tepi sumur akan terlihat sangat kotor dan kotor,” katanya.
Limbah yang terjebak di pantai berasal dari berbagai daerah tidak hanya untuk Bali, tetapi juga Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan dari berbagai negara. Dapat dilihat dari pengemasan limbah plastik di lantai.
Biasanya, limbah pengiriman akan diakhiri pada bulan Maret. Ketika angin berubah dari timur ke barat, kata Puspa Negara, sampah akan secara otomatis dibersihkan.
“Selama angin atau angin mengalir ke barat, selama sampah menarik di pantai wilayah Budung,” kata Pusspa.
Untuk mengatasi fenomena pengiriman sampah, dibutuhkan teknologi dan akurasi yang baik dalam penanganan.
Mereka berkata, “Kita harus memiliki teknologi yang lebih baik untuk menangkap sampah di tengah laut. Jadi kami berharap ada kapal besar di laut yang akan memiliki sampah, dan kemudian menyortir,” katanya.
Juga tidak mungkin untuk mencoba mendaur ulang limbah plastik. Ingat, kecuali dia melakukan pekerjaan manusia kecuali dia melakukannya. TPS3R di Seminiak juga memiliki kapasitas terbatas.
“Untuk limbah seperti ini, Anda memerlukan tempat pembuangan sampah di Singapura, karena sulit untuk bercerai, itu telah dicampur dengan mikroplastik, plastik, barang -barang rumah tangga, dll.,” Kata Wayan dekat.