Soroti Kasus Aulia Risma, Ketua IDI Jawa Tengah: Dokter Anestesi Tingkat Stresnya Tinggi

Semarang, ditphat.net – Dokter Aulia Risma Lestari ditemukan tewas bunuh diri di kosnya di Semarang. Ia meninggal pada Rabu 14 Agustus 2024 setelah tubuhnya disuntik obat bius. Ia diduga tak bisa menoleransi perundungan saat menempuh Program Pendidikan Dokter Anestesi (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip).

Meninggalnya Auria menarik perhatian banyak pihak, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jawa Tengah. Mereka menyayangkan tragedi bunuh diri seperti itu bisa terjadi.

Dr. Telogo Wismo Agung Durmanto, Ketua IDI Jateng, mengatakan anestesi biasanya mengalami stres tingkat tinggi. Ini karena beban kerjanya tinggi dan Anda perlu bekerja dengan cepat dan akurat. Oleh karena itu, wajar jika ahli anestesi mengalami kelelahan fisik dan mental.

“Ahli anestesi memerlukan kecepatan dan ketepatan waktu, sehingga tidak heran jika faktor stresnya juga tinggi.”

IDI menegaskan komitmennya untuk menyikapi secara serius kasus bunuh diri yang dialami para dokter, khususnya dokter anestesi yang mengalami stres kerja tingkat tinggi. Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, IDI berencana memperkuat upaya pemberian dukungan kesehatan mental kepada tenaga medis.

Organisasi ini mendorong pelaksanaan program yang berfokus pada pemeliharaan kesehatan mental, termasuk penyediaan layanan konseling. Langkah ini diharapkan dapat membantu para dokter mengelola beban kerja mereka yang berat, meningkatkan kesehatan mental mereka dan mengurangi risiko bunuh diri di antara para dokter lainnya.

“IDI pasti akan memperhatikan hal ini untuk memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi. Salah satunya dengan mendorong upaya dukungan kesehatan mental khususnya dokter anestesi,” kata Terogo.

IDI merekomendasikan langkah konkrit untuk mengatasi kasus bunuh diri yang dihadapi dokter, termasuk membentuk tim trauma center dan melakukan penilaian kesehatan mental secara berkala. Tindakan ini direkomendasikan karena IDI sebelumnya belum mengambil langkah sistematis untuk mengatasi kesehatan mental dokter.

Staf pusat trauma bertanggung jawab untuk memberikan dukungan psikologis dan medis yang cepat dan tepat kepada dokter yang sakit jiwa atau stres berat.

Sebaliknya, penilaian kesehatan mental secara berkala bertujuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal penyakit mental sehingga dapat diobati sebelum menjadi parah. 

“IDI merekomendasikan pembentukan tim trauma center dan pemeriksaan kesehatan jiwa secara berkala, hal yang selama ini belum dilakukan IDI,” jelas Telogo.

Artikel ini tidak dimaksudkan untuk menjadi inspirasi dan kami menyarankan Anda untuk tidak menyalinnya. Jika Anda mengalami gejala depresi atau masalah psikologis yang berujung pada pikiran untuk bunuh diri, segera hubungi orang yang dapat membantu Anda, seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan jiwa.  

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *