
BANAN LAMPUNG, ditphat.net – Seorang pengemudi Toyota Fortunter bertekad untuk menyatakan ketentuan resmi Dami di sebuah pompa bensin, nasibnya sekarang seperti ini.
Insiden itu dimulai dengan apartemen Romawi di Roman Zaial Abilen Powering Power dan Rajbasa pada hari Minggu, 9 Februari 2025.
Argumen awal hanyalah kontroversi dalam pertempuran brutal ketika pelakunya mengambil senjata yang tajam dan menyerang korban. Dalam rekaman video, korban dilihat oleh Arif Rahman, karyawan lain, berdebat dengan pengemudi Fortunner.
Debat memanas sampai akhir, pelakunya, Juliansah, menikam korban yang terluka dalam kasus dan jari -jari. Dalam video yang beredar di media sosial @medsos_rame, driver forunner dengan perangkatnya rusak oleh pukulan.
“Itu mobil itu rusak,” pelaku berbicara dengan suaranya yang keras, menunjuk ke Toyota Fortoner putihnya.
Bandar Lampunge Cour Utama, menyisir tiang. Setelah Jacob Tilukay, menjelaskan bahwa kejadian itu dimulai dengan mobil yang memicu ketegangan antara pelakunya dan Dami.
“Ketika ada mobil dan mobil, itu adalah pertengkaran antara pelakunya dan korban. Jahitan, Perpatch mengambil senjata yang tajam dan menikam korban. Afer Jacob Tiluka Indikip Tvone pada Kamis, 13 Februari 2025.
Setelah insiden itu, korban segera melaporkan insiden itu ke polisi. Polisi dengan cepat beralih ke investigasi dan berhasil menangkap pelakunya pada hari setelah insiden itu.
Yitsistian bertanggung jawab atas tindakannya di hadapan hukum.
Untuk tindakan brutalnya, pelakunya didakwa dengan Pasal 351 KUHP tentang penindasan dan undang -undang darurat pada tahun 1951, properti dengan senjata tajam di tempat -tempat umum. Ancaman hukuman yang dihadapi pelakunya telah mencapai 7 tahun penjara.