SMP Islam Amalina Tangsel, Wakili Indonesia di Ajang Pencarian Ilmuwan Muda Asean

ditphat.net – Tim pelajar SMP Islam Amalina Kota Tangerong Selatan sukses mewakili Indonesia di SEAMEO Young Scientist 2024 dalam pencarian kongres regional ke-13. Acara ilmuwan muda ini diadakan pada 10-14 Juni 2024 di Penang, Malaysia.

Bagi para ilmuwan muda di Asia Tenggara, ajang bergengsi ini memberikan kesempatan untuk memamerkan karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa. Siswa dari berbagai negara Asia Tenggara mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization).

Dalam ajang tahunan ini, SMP Islam Amalina Tangsel mengirimkan rombongan santri terbaiknya yang dibagi menjadi tiga tim untuk menampilkan karya ilmiah kreatif antara lain obat herbal pengusir nyamuk dari biji pepaya, robot pengukur kualitas air, dan obat cacing.

Kepala Sekolah SMP Amalina Phendra Kusnuriadi mengaku bangga dengan murid-muridnya yang berhasil lolos menjadi finalis kompetisi bergengsi tingkat Asia Tenggara tersebut. Apalagi mereka bisa mewakili Indonesia bersaing dengan 11 negara Asia Tenggara.

“Alhamdulillah, dengan bangga kami mengucapkan selamat kepada 3 tim yang terdiri dari 12 mahasiswa atas kinerja luar biasa dalam mengembangkan proyek penelitian di bidang sains, yang berhasil menjadi finalis kompetisi bergengsi tingkat Asia Tenggara bertajuk Search for Simeo Yang 2024 Scientist, katanya, Senin, 10 Juni di Tangerang.

Namun para ilmuwan muda ini berhasil mewakili Indonesia bersaing dengan peserta lain dari 11 negara Asia Tenggara.

“Keberhasilan ini sejalan dengan komitmen SMP Islam Amalina dalam menanamkan budaya rasa ingin tahu, berpikir kritis, dan kreatif di kalangan siswa. Diharapkan dapat meraih hasil terbaik dan meraih juara,” tuturnya.

Sementara itu, Kayla Alika Ilmi, perwakilan dari SMP Islam Amalina mengungkapkan kebanggaannya bisa mengikuti ajang bergengsi tingkat ASEAN tersebut. Dimana, sejak dua bulan lalu, ia dan tim sedang mempersiapkan pekerjaannya.

“Alhamdulillah kami terpilih menjadi finalis dan berkesempatan mempresentasikan karya ilmiah kami untuk bersaing dengan peserta lain dari 11 negara ASEAN. Robot penyu pengukur kualitas air ini kami rancang sekitar dua bulan lalu, mulai dari konsep hingga pemrograman. dan keadilan,” kata siswa kelas IX itu.

Baca lebih banyak artikel pendidikan menarik dari tautan ini.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *