Siswa SD yang Tak Sengaja Lempar Kayu ke Mata Temannya di Jombang Pindah Sekolah

Jombang – Kepala Sekolah Dasar (SD) di Jombang, Jawa Timur, Ike Sinta Dewi membeberkan perkembangan terkait seorang siswa yang berisiko mengalami kebutaan setelah tak sengaja terbentur gagang saku atau sepotong kayu. teman-teman 

Seorang siswa tunanetra siswa lain secara tidak sengaja menerima pelatihan selama 2 minggu di perpustakaan sekolah. Di perpustakaan, siswa banyak melakukan aktivitas, mulai membaca buku dan kurang aktif memainkan permainan.

“Kami membimbing, bukan menghukum. Bagi anak yang menyebabkan temannya terluka, dia harus ke perpustakaan selama 2 minggu saat istirahat. Yang jelas dia tidak harus aktif bermain.” Bisa jadi temannya terluka,” kata Ike, Rabu 21 Februari 2024. 

Pada masa pelatihan, orang tua siswa memutuskan untuk pindah sekolah anaknya. Dalam proses mediasi pada Januari lalu, para orang tua memutuskan untuk pindah sekolah anaknya. 

“Dalam perkembangannya, anak ini sudah berpindah sekolah. Maksudku, setelah beberapa hari setelah kejadian itu, dia tidak masuk sekolah karena takut. Jadi dia merasa itu tidak disengaja, tapi dialah yang harus disalahkan. Tanggal 15 Januari setelah mediasi, orang tuanya menyarankan pindah sekolah,” kata Ike. 

Ike meyakinkan, keputusan pindah sekolah sepenuhnya merupakan keputusan siswa dan orang tuanya. Pihak sekolah juga menerima permintaan orang tua, karena demi kebaikan siswa. 

“Pemindahan anak ini atas rekomendasi orang tuanya. Kami juga ACC, demi keselamatan anak ini karena tidak berani bersekolah, bahkan dalam perjanjian mediasi anak ini harus menghadapi perbuatannya.” kata Ike. 

Ike juga mengatakan, pihak sekolah terus memantau siswanya yang berisiko mengalami kebutaan permanen akibat gagang tongkat. Sekolah bersama keluarga saat menjalani operasi di RS Mata Undaan Surabaya.

“Kami mengetahui keadaannya karena tanggal 23 Januari lalu kami bersama keluarga ke RS Mata Undaan Surabaya. mengidap glaukoma dan penglihatannya tetap 20 persen,” kata Ike.

Ike juga mengatakan, sebenarnya pihak sekolah telah menyiapkan skenario untuk memisahkan kelas antara siswa yang terluka dan siswa yang tidak sengaja melempar tongkat. Namun akhirnya salah satu siswa memutuskan untuk keluar atau pindah sekolah. 

“Orang tua mengaku dia (korban) trauma. Dia tidak mau masuk, kalau masih ada siswa (melempar pohon). Jadi kami beri HN pilihan untuk memilih kelas yang dia suka. Karena dia masuk. di kelas 4B bisa ke kelas 4A atau 4C,” kata Ike. 

Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar di Jombang dikabarkan berisiko mengalami kebutaan permanen pada mata kanannya setelah temannya tak sengaja melemparkan tongkat ke arahnya.

Peristiwa tersebut dialami korban pada 9 Januari 2024. Saat itu, siswa SD sedang menunggu waktu pindah kelas.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *