Siap-siap Pembatasan Pertalite Berlaku Setelah Pelantikan Presiden?

ditphat.net – Pemerintah akan segera mengeluarkan larangan bahan bakar bersubsidi seperti Perlite dan solar. Selama ini pemanfaatannya belum cukup dan dianggap membebani negara.

Sebelum penerapan larangan Pertalite atau Solar, Pertamina mengimbau masyarakat mendaftarkan kendaraannya untuk mendapatkan kode QR sebagai syarat pengisian bahan bakar bersubsidi.

Selain itu, setiap kendaraan, seperti halnya kendaraan yang terdaftar, memiliki perlindungan yang maksimal. Jadi jika tutupnya habis, otomatis Anda tidak bisa mengisi bahan bakar bersubsidi di SPBU. Oleh karena itu, penggunaan perlite akan dibatasi, namun sejauh ini Kementerian ESDM belum mengumumkan aturan baru terkait hal tersebut.

Jika dulu kebijakan tersebut direncanakan pada September 2024, nampaknya larangan paratelet akan diberlakukan setelah pelantikan presiden, Minggu 20 Oktober 2024.

Sekadar diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan aturan pelarangan perlite sudah siap dikeluarkan, namun tinggal menunggu waktu.

“Pembatasan BBM (subsidi) sebenarnya sudah hampir selesai, tidak ada lagi, artinya kita tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkannya,” kata Bahlil kepada wartawan di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Sabtu, Oktober 19 Agustus 2024.

Sebenarnya tidak ada lagi yang perlu diubah atau dibicarakan dalam kebijakan baru tersebut, karena semuanya sudah lengkap. Tinggal menunggu waktu untuk diungkap ke publik, atau diumumkan secara resmi.

“Jangan lagi, nanti jadi kendala,” tegasnya.

Selain pelarangan tersebut, pemerintah melalui Pertamina dikabarkan akan merilis bahan bakar baru yang lebih ramah lingkungan dibandingkan Pertlite, namun dengan harga lebih murah dibandingkan Pertamax RON 92 saat ini. Salah satu kandidat kuat bahan bakar baru yang kandungan sulfurnya lebih rendah adalah Pertamax Green 92 yang artinya nilai oktannya lebih tinggi atau setara dengan Pertamax biasa, bedanya bahan bakar tersebut mengandung campuran sari tebu seperti Green 95.

Melalui situs resmi MyPertamina dijelaskan, calon bahan bakar baru tersebut merupakan kombinasi Pertalite yang dicampur dengan etanol 7 persen, artinya lebih tinggi 2 persen dibandingkan Pertamax Green 95 yang dijual saat ini.

Pertamax Green 95 pertama kali dijual pada 24 Juli 2023 dengan harga Rp 13.500 per liter, Agustus naik menjadi Rp. 13.900 per liter, kini menjadi 13.650 per liter.

Dilihat dari harganya, berarti dengan selisih 3 oktan lebih rendah, Pertamina diperkirakan akan menjual Pertamax Green 92 sekitar Rp 12 ribu.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *