Seorang Pendeta Kristen Berhasil Menyatukan Anak-anak Lintas Agama Melalui Dongeng

Maluku, ditphat.net – Eklin Amter de Frates adalah seorang pendeta yang berkomitmen membawa perdamaian di Maluku. Pada tahun 2017, ia mendirikan program bernama Youth Interfaith Peace Camp. 

Program tersebut mempertemukan generasi muda dari berbagai latar belakang agama seperti Islam, Kristen, Katolik, dan agama suku Nualu. Tujuannya adalah untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan menghidupkan kembali semangat perdamaian melalui kreativitas dan aktivitas sehari-hari.

Sebanyak 90 generasi muda mengikuti acara yang menjadi wadah berdiskusi dan berdebat tentang pentingnya toleransi antar agama. 

Eklin meyakini, dengan saling memahami, mereka bisa meredam potensi konflik di masyarakat.

Setelah melihat dampak positif dari perkemahan pemuda lintas agama, Eklin menyadari bahwa pendidikan perdamaian bagi anak-anak juga sangat penting. Ia tahu, cerita konflik di Maluku tahun 1999 kerap diungkit oleh orang tua. 

Hal ini menciptakan isolasi dan ketakutan pada anak-anak. Untuk melawan narasi negatif ini, Acklin meluncurkan program Dongeng Damai.

Melalui Dongeng Damai, Acklin ingin menyampaikan pesan perdamaian melalui cerita. Ia percaya bahwa cerita dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengajarkan nilai-nilai baik kepada anak. 

Cerita-ceritanya tidak hanya menghibur, namun juga dapat menciptakan rasa saling menghormati dan pengertian antar anak.

Pada tahun 2019, Eklin melanjutkan misinya dengan membuat program baru bernama Belajar di Rumah Ferry Damai. 

Dalam program ini, anak-anak Maluku mempelajari berbagai mata pelajaran, antara lain bahasa Inggris, Jerman, dan seni. Program ini diadakan secara rutin, sehingga anak-anak dapat belajar bercerita dalam berbagai bahasa sambil berkreasi melalui seni.

Eklin berharap dengan belajar bercerita, anak-anak mampu berekspresi dan menyebarkan pesan perdamaian di komunitasnya. 

Ia ingin anak-anak memahami bahwa meski mereka berasal dari latar belakang berbeda, mereka tetap bisa hidup berdampingan dengan damai.

Meskipun Ecklin adalah seorang pendeta, ia berkomitmen untuk memimpin program antaragama ini. Ia percaya bahwa semua agama mengajarkan nilai perdamaian dan itu adalah sesuatu yang bisa dibagikan bersama. 

Bekerja sama dengan kelompok relawan yang dikenal dengan nama Jalan Peduli Damai (JMP), Eklin berupaya menjangkau lebih banyak anak dan keluarga di Maluku, mengajarkan mereka pentingnya hidup harmonis.

Dan berkat kegigihannya dalam membangun perdamaian di kalangan anak-anak, Eklin berhasil meraih SATU Indonesia Award tahun 2020 dari Amter de Frates Astra.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *