Banda Aceh, ditphat.net – Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang digelar di Negeri Aceh dan Sumatera Utara digelar sejak dilantik Presiden Joko Widodo pada Senin 9 September 2024 di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh.
Upacara penutupan PON 2024 diselenggarakan oleh PMK Menteri Muhajir Effendi pada Jumat 20 September 2024 di Grand Stadium Sumut, Deli Serdang. Meski dikatakan terencana dengan baik, acara ini juga meninggalkan noda di banyak cabang olahraga Tanah Air.
Permasalahan tersebut tidak hanya terjadi di Sumut, Aceh juga menghadapi permasalahan dalam penyelenggaraan PON 2024, antara lain pemompaan Stadion Kabupaten Pidi di Blang Pase Sigli untuk pertandingan sepak bola antara Papua kontra Riau. dari saluran air dan banjir. dia terlambat.
Beberapa permasalahan yang diangkat ditphat.net selama PON 2024 di wilayah Aceh adalah sebagai berikut;
Tidur membawa hujan yang baik
Sebuah video viral yang menampilkan foto Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara sang penjaga hujan di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh menghebohkan masyarakat Aceh di media sosial.
Kedatangan Rara menuai protes dari masyarakat, ulama, dan pemerintah Aceh, karena tradisi Rara menghentikan hujan bertentangan dengan syariat Islam. Nantinya, perusahaan seperti PT Vika dan PT Nindya Karya yang merupakan pelaksana pembangunan Stadion Raragh diundang secara khusus.
Rara diundang karena pihak perusahaan ingin mempercepat pembangunan atap stadion, mengingat saat itu musim hujan di Aceh sedang memburuk. Selain itu, perusahaan bernama Rara, bekerja sama dengan pemerintah Aceh.
Alhasil, pemerintah Aceh melalui Pj Gubernur Safrizal memanggil pimpinan PT Vika dan Nindya Karya dan meminta agar Rara segera dipulangkan ke negaranya.
PT.WIKA dan PT.Safrizal kepada wartawan, Rabu, 28 Agustus 2024 mengatakan, “KSO Nindya Karya yang membidangi proyek Stadion Harapan Bangsa akhirnya memulangkan kekasih angin Rara Istiati Wulandari itu.”
Tiket peluncuran PON
PB PON Wilayah Aceh mengumumkan yang bisa menghadiri pembukaan Stadion Harapan Bangsa diundang sebagai tamu. Pasca pengumuman tersebut, masyarakat Aceh mulai ragu jika masyarakat sipil akan ikut merayakan peresmian pesta olahraga terbesar di Indonesia tersebut.
Suatu saat, PB PON Wilayah Aceh telah menyelesaikan rehabilitasinya. Mereka akhirnya membuka 7.000 tiket tamu untuk menyaksikan pembukaan PON 2024.
4.000 tiket diberikan kepada seluruh warga Provinsi Aceh, sedangkan sebagian lainnya diberikan terutama kepada warga Stadion Harapan Bangsa. Bagi yang belum mendapat undangan masuk diminta untuk nonton bareng (nobar) di dekat stadion.
“4000 undangan itu untuk semua orang di Aceh.” Pada saat yang sama, sebanyak 3.000 undangan disebar kepada warga sekitar Banda Aceh dan Aceh Besar. Semuanya gratis,” kata Sekjen PB PON Aceh Nasir Syamaun, Selasa, 3 September 2024.
Pertanyaan aplikasi
Pada PON 2024 di Aceh, permasalahan tersebut terungkap saat para atlet dan ofisial membahas apa yang mereka anggap sebagai asupan kalori dan pola makan atlet yang tidak masuk akal. Hal ini diperparah dengan lambatnya distribusi dan banyaknya pemain yang diberikan beras tua.
Akibat kasus ini, beberapa LSM antikorupsi menemukan informasi terkait pasar pangan PT Usaha Atmosfir senilai 42,5 miliar dolar. Alamat perusahaan di Jakarta Selatan.
RAB menerima beras putih sebanyak 50.900 unit per kotak dan 18.900 unit. Harga tersebut tidak sesuai dengan jumlah yang diterima pemain dan manajer.
Beberapa porsinya antara lain nasi putih, telur orak-arik, wortel cincang, dan segelas mata air dalam kotak. Ada juga yang membeli bagian ayam yang ukurannya sangat kecil untuk kebutuhan dan harga pemain.
Alhasil, saat mengetahui hal itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo sangat marah dan meminta agar kasus tersebut diserahkan ke Bareskrim Polri dan Badan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dito kemudian berangkat ke Aceh untuk meninjau langsung perusahaan katering yang ditunjuk pemenang lelang. Selama kasus ini berjalan, berbagai bukti telah dikumpulkan bahwa BPKP telah mempermainkan harga pemain.
Jufridani, Asisten Inspektur BPKP Aceh, mengatakan: “Saat ini tim BPKP sedang mengumpulkan informasi dan memotret situasi, dan kami akan menggunakan dokumen dan informasi tersebut untuk menentukan tanggung jawab pada saat pembayaran.” pemain. katanya dalam konferensi pers. Media Center PON Wilayah Aceh, Kamis 12 September 2024.
Argumen hakim
Pertandingan sepak bola perempat final antara Aceh dan Sulawesi Tengah diwarnai dengan keputusan kontroversial wasit yang dipimpin oleh Eko Agus Sugiharto. Keputusannya membuat Sulawesi Tengah 3 kartu merah dan Aceh 2 penalti.
Kartu merah dan penalti Eko Agus saat Aceh kalah 1-0 dari Sulawesi Tengah. Permainan kekerasan ini membuat marah bek tengah Sulawesi yang meninju wajah wasit.
Sulawesi Tengah punya pilihan antara WO atau tidak untuk melanjutkan sementara Aceh berhasil menahan skor 1-1 melalui adu penalti di periode kontroversial tersebut. Dengan demikian, tim Aceh lolos ke babak semifinal.
Rupanya kejadian tersebut membuat Manajer PSSI, Eric Thohir marah kepada pemain Sulteng yang mengalahkannya dan wasit Eko Agus Sugiharto yang menilai pertandingan tersebut tidak adil.
Eric kemudian mengirimkan tim investigasi PSSI untuk mengusut dugaan pengaturan skor pada laga perempat final Aceh kontra Sulawesi Tengah pada Sabtu 14 September 2024 di Stadion Dimurtala Banda Aceh.
“Sayang sekali. PSSI akan mengusut tuntas masalah ini dan mengambil hukuman seberat-beratnya!” Eric mengumumkan hal ini pada pekan tanggal 15 September 2024.
Atap penembakan hancur
Selasa, 17 September 2024, atap dan puing-puing PON 2024 yang ditembaki Rindam Iskandar Muda di Aceh Besar, Mata Yeh, ambruk. Saat itu terjadi, beberapa pemain mengatakan sudah selesai. kompetisi.
Tempat tersebut, yang atapnya telah runtuh, menjadi tuan rumah kompetisi senapan angin dan pistol angin. Namun, saat kejadian, nomor tersebut sudah diperebutkan. Area ini digunakan untuk pemanasan para pemain.
Atap jerami tersebut diduga sudah roboh dan tidak mampu menahan air hujan. Apalagi pembangunan stadionnya belum selesai 100 persen sehingga pihak panitia sedang memperbaikinya agar bisa menjadi tuan rumah pertandingan.
“Dari awal kami prediksi lapangan tembak ini tidak akan selesai tepat waktu. Namun kami ubah agar pertandingan bisa terjadwal. Pada Rabu, 18 September 2024, Safrizal, Ketua PB PON Provinsi Aceh, mengatakan : “Jadi, bangunan rumahnya adalah bangunan sementara.”
Jendela lapangan basket pecah
Kaca jendela di lapangan basket Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh tertiup angin hingga pecah hingga menimpa penonton, Rabu, 18 September 2024.
Pertandingan bola basket 3X3 putri antara Sumut dan Sulawesi Selatan berlangsung pada acara tersebut.
Akibat kecelakaan ini, pertandingan terpaksa dihentikan. Disebutkan, 5 orang warga sekitar terkena pecahan kaca, 3 orang diantaranya luka-luka dan dibawa ke RSUD Meurasa Banda Aceh.
PB PON Kabupaten Aceh menyebutkan, Stadion Harapan Bangsa rusak akibat cuaca buruk di wilayah Aceh serta kerusakan bangunan dan struktur stadion.