ditphat.net – Al Balad merupakan pusat bersejarah di Jeddah, Arab Saudi. Al Balad terkenal dengan arsitektur budaya dan sejarahnya, dan merupakan bukti nyata perubahan budaya dan ekonomi Jeddah. Kawasan ini memainkan peran penting sebagai pusat komersial dan budaya di Laut Merah selama berabad-abad.

Dasar-dasar dan Pengaturan.

Jeddah didirikan lebih dari 2.500 tahun yang lalu sebagai desa nelayan. Pada abad ke-7, Khalifah Utsman bin Affan menjadikan Jeddah sebagai pelabuhan utama jamaah haji ke Mekkah. Al Balad yang dalam bahasa Arab berarti “kota tua” berkembang menjadi pusat kota Jeddah dan menjadi pusat perdagangan para pedagang dari berbagai belahan dunia.

Hai kawan

Pada abad ke-16, Jeddah berada di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah. Selama ini, Al Balad berkembang pesat sebagai pusat perdagangan maritim. India Banyak pedagang dari Afrika dan Timur Tengah yang berdagang rempah-rempah. Ia singgah di Al Balad sambil membawa barang-barang seperti kain dan barang mewah. Arsitektur Albalace yang unik dengan terumbu karang dan rumah kayu mencerminkan budaya berbagai negara yang pernah berdagang di sini.

Arsitektur dan budaya

Al Balad terkenal dengan bangunan tua yang disebut “Rawashin” atau “Roshan”. Rumah-rumah tersebut dibangun menggunakan batu koral dari Laut Merah dan didekorasi dengan jendela kayu rumit yang memungkinkan ventilasi yang baik sekaligus menjaga privasi para tamu. Beberapa bangunan terkenal di Al Balad antara lain Naseef House dan Sharbatly House yang kini menjadi museum dan pusat kebudayaan.

Dekade saat ini adalah upaya konservasi

Seiring kemajuan modernitas di Jeddah, Al Balad berumur pendek, meninggalkan banyak bangunan tua yang terbengkalai. Namun, pada tahun 1990-an, upaya perlindungan dan pelestarian warisan budaya ini dimulai. Pada tahun 2014, UNESCO menetapkan Al Balad sebagai situs Warisan Dunia, menyoroti pentingnya kawasan ini dalam sejarah dan budaya dunia.

Al Balad hari ini

Saat ini, Al Balad menjadi tujuan wisata yang menawarkan kesempatan kepada wisatawan untuk menjelajahi sejarah dan budaya Jeddah. Terdapat pasar tradisional, atau “souq”, yang menjual segala sesuatu mulai dari rempah-rempah, pakaian, hingga kerajinan tangan. Festival tahunan seperti Festival Sejarah Jeddah diadakan di sini dan kesenian, makanan, dan tradisi lokal dipamerkan.

Al Balad adalah simbol warisan budaya dan sejarah Jeddah yang kaya. Kawasan ini tidak hanya mencerminkan sejarah panjang Jeddah sebagai pusat perdagangan maritim, namun juga menjadi contoh keberhasilan upaya pelestarian warisan budaya di tengah modernitas.

Pengakuan UNESCO; Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, Al Balad terus menjadi tujuan budaya yang dinamis bagi generasi sekarang dan masa depan.

Referensi Pusat Warisan Dunia UNESCO. (2014). Gerbang Mekah Jeddah yang bersejarah. Al-Hasani, H. (1999). Jeddah: Bahu Kebudayaan. Penerbitan Dar Al-Saudi. Smith, A. (2008). Arsitektur Jeddah. Jurnal Sejarah Arsitektur Timur Tengah.

Baca beberapa cerita menarik yang terjadi di tautan ini.

By ditphat

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *