ditphat.net – Dalam satu dekade terakhir, perkembangan sektor pendidikan di Indonesia terus berjalan pesat. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan dan program yang dikembangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kamendikbudristek) yang bertujuan untuk menjamin keadilan, kesetaraan, dan akses universal terhadap pendidikan. Dampak positif dari kebijakan yang diterapkan tidak hanya dirasakan oleh siswa, namun juga oleh guru, tenaga pengajar, dan masyarakat luas.
Vivi Andriani, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mencatat pentingnya upaya peningkatan keadilan, kesetaraan, dan perluasan akses terhadap pendidikan. Ia mengatakan berbagai kebijakan telah dilakukan Kemendikbud, di antaranya dukungan pendidikan seperti program Indonesia Pintar dan persetujuan pendidikan menengah dan tinggi.
“Masih banyak anak yang belum mendapatkan layanan pendidikan yang layak, bahkan ada yang belum bersekolah. Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan tersebut harus berjalan, kata Vivi, Kamis (17/10) dalam webinar Siturahmi gratis di kanal YouTube Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Ia menambahkan, dalam lima tahun terakhir, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerapkan beberapa kebijakan penting melalui program Merdeka Belajar. Tujuan dari upaya ini adalah menjadikan pendidikan di sekolah lebih berorientasi pada siswa dan disesuaikan dengan kemampuan dan kapabilitas satuan akademik. Hal ini juga didukung oleh pendanaan berimbang, seperti penyaluran dana bantuan operasional (BOS) pendidikan yang penyalurannya berbeda-beda pada satuan pendidikan berdasarkan sektor dan tingkat kebutuhan, misalnya untuk SLB dan SMK.
Vivi mengatakan, selain berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa, program Merdeka Belajar juga memberikan dampak positif terhadap pendidikan secara umum. Para guru kini semakin terdorong untuk melanjutkan pendidikan dan pengembangannya melalui pelatihan-pelatihan yang tersedia di platform Merdeka Mengajar (PMM).
“Perubahan pendidikan tidak hanya terjadi pada siswa, tetapi juga pada guru. Guru kini sudah siap dan mampu mengajar dengan lebih efektif,” ujarnya.
Pada lokakarya yang sama, Fitriana, koordinator nasional serikat guru kami, berbagi pemikirannya sebagai seorang guru tentang dampak Merdeka Belajar. Menurutnya, program tersebut telah menciptakan perkembangan di berbagai bidang termasuk teknologi pendidikan, kebijakan, kepemimpinan, dan kurikulum.
“Kebebasan belajar semakin memotivasi guru untuk melanjutkan pendidikannya. Selain meningkatkan kompetensi guru, program ini juga akan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan serta memastikan guru bekerja di lingkungan yang aman dan nyaman,” kata Fitriana.
Komunitas Sidina/Ibu Motor Susie Sukesih mengatakan, ada lebih dari 200 fasilitator yang bersedia membantu komunitas Merdeka Belajar dari sudut pandang orang tua.
“Makanya kami membantu masyarakat khususnya orang tua dan siswa. Informasi yang paling banyak diminta dari siswa adalah tentang risiko perundungan,” ujarnya.
Diakui Susie, komunitas orang tua sangat puas dengan program Merdeka Belajar karena sangat relevan dan sejalan dengan perkembangan saat ini. Ia pun mendorong teman-temannya untuk memulai gerakan mobilitas seorang ibu.
“Saya mulai melakukan ini pada tahun 2022. Setelah itu, saya akan mengadakan pelatihan online yang mengajarkan tentang pemutakhiran program mereka, seperti kurikulum Merdeka, profil siswa Penkasila, serta pencegahan dan pengendalian kekerasan di satuan pendidikan atau PPKSP,” dia dikatakan. .. .
Beberapa program Merdeka Belajar yang disukainya adalah kelancaran kebijakan peralihan dari PAUD ke SD; Program PPKSP yang menyediakan lingkungan yang aman bagi siswa, guru, dan kepala sekolah; Sistem Informasi Indonesia (SIBI); dan program studi mandiri.
“Jadi sekarang dengan kurikulum mandiri, mereka banyak belajar proyek, jadi mereka menantang anak-anak untuk berkreasi,” kata Soucy.
Sementara itu, Almendo Emmanuel, salah satu mahasiswa penerima manfaat program Belajar Kampus Merdeka (MBKM), menilai Program Kampus Merdeka merupakan suatu hal yang luar biasa dan memberikan dampak positif bagi dirinya.
“Program yang saya ikuti, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, memberikan dampak yang sangat besar bagi saya dan membawa banyak perubahan dan perkembangan dalam diri saya, misalnya meningkatkan minat, kepercayaan diri, dan kemampuan bersaing,” ujarnya.
Almendo merupakan mahasiswa Program Studi Fisika Fakultas Pengembangan Profesi dan Pendidikan Guru Universitas Musamas Merauke. Program MBKM yang diikutinya adalah Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Angkatan 4 dan berhasil meraih Penghargaan Ketua Terbaik PMM 4 INBOUND UI.
Pemerintah terus melanjutkan dan mengembangkan kebijakan pendidikan saat ini untuk menjamin tercapainya tujuan besar Indonesia Emas 2045. Dalam konteks ini, perkembangan pendidikan nasional dalam sepuluh tahun terakhir merupakan langkah penting dalam upaya tersebut. Mewujudkan generasi yang tidak hanya cerdas secara ilmiah, namun juga siap memenuhi tuntutan dunia yang semakin berkembang.