ditphat.net – Misi peluncuran satelit pengintai militer di Korea Utara berakhir dengan kegagalan. Satelit pengintai yang diberi nama Marigyeong 1-1 itu meledak pada Senin, 28 Mei 2024, saat penerbangan dari Pusat Peluncuran Satelit Sohae di Provinsi Pyongan Utara.
Menurut laporan yang diterbitkan Kantor Berita Pusat Korea Utara ditphat.net Military, kegagalan peluncuran tersebut disebabkan oleh ledakan roket yang membawa satelit.
Jangka waktu sejak Badan Teknologi Dirgantara Nasional (NATA) Korea Utara meluncurkan satelit hingga ledakan terjadi belum diungkapkan secara rinci.
Seorang pejabat NATA mengatakan, “Peluncuran gagal karena ledakan udara terjadi pada tahap pertama penerbangan roket.”
Sementara itu, beberapa ahli dari kantor pusat Komite Persiapan Peluncuran Satelit Non-Permanen Korea Utara menyelidiki insiden tersebut.
Sebagai kesimpulan awal, para ahli mengaitkan penyebab kecelakaan dengan oksigen cair dan pengoperasian mesin oli. Dimana teknologi ini baru dikembangkan.
“Negara tersebut (Korea Utara) akan menyelidiki kemungkinan penyebab lain dari kegagalan peluncuran tersebut,” lanjut pejabat NATA tersebut.
“Komisi menghubungkan kecelakaan itu dengan pengoperasian mesin oksigen cair dan oli yang dapat diandalkan,” katanya.
Sebelumnya, Korea Selatan merespons rencana Korea Utara meluncurkan satelit pengintai dengan melakukan latihan tempur gabungan.
Militer Korea Selatan mengerahkan sekitar 20 jet tempur, termasuk Lockheed Martin F-35 Lightning II, McDonnell Douglas F-15K Eagle, dan pesawat siluman KF-16 Fighting Falcon.