
Tangerang, Vira – Kamera pengawas populasi (CCTV) merekam tindakan brutal seorang pria yang menyalahkan Malin pada usia 11.
Peristiwa mengerikan ini terjadi di perumahan Pandoka Bahar, daerah Karang Tenga, Kota Tangerang, Baanten. Video kejadian ini meluncurkan kemarahan virus dan orang -orang di media sosial.
Pelaku mencurigai bahwa guru sekolah dasar swasta berada di Jakarta. Orang tua korban mengetahui tentang insiden itu hanya setelah rekaman CCTV tersebar luas.
Keluarga korban segera melaporkan insiden itu kepada polisi, meskipun para penjahat bertanggung jawab atas biaya medis dari cedera korban.
Ayah korban Doni, dia pertama kali menemukan bahwa dia mengetahui tentang insiden dari Whatsapp dari kelompok lingkungan. Setelah melihat tembakan CCTV, ia hanya menyadari bahwa korban jerami adalah anaknya.
“Ada informasi tentang ketebalan yang mengalami kekerasan pada awalnya. Video ini dibagi menjadi kelompok lingkungan WhatsApp. Dari sana kami menyadari itu adalah anak saya,” kata Doni TV. Pelaku adalah mantan guru saudara korban
Pelaku bukan orang asing bagi keluarga korban. Dia adalah saudara lelaki dari mantan guru atau anak dari anak yang donid. Penjahat datang ke rumah korban untuk membahas kemungkinan memberi anak -anak Donin pelajaran tambahan.
Sejauh ini, motif penjahat yang telah melakukan kekerasan terhadap anak -anak kecil tidak sadar. Menurut Doni, para penjahat awalnya mengklaim bahwa anaknya jatuh ketika ia mengendarai sepeda motor.
Namun, tembakan CCTV menunjukkan bahwa para korban melambat beberapa kali.
“Sampai saat ini, para penjahat tidak mengungkapkan.
Sebagai akibat dari kejadian ini, hidung dan mulut anak -anak kecil yang malang itu terluka, tangan kirinya, ada goresan dan kepala kepala. Meskipun bodybearence -nya mulai membaik, itu masih menghadapi cedera yang lebih dalam.
Doni mengkonfirmasi bahwa insiden itu dilaporkan kepada polisi ke polisi. Orang mengharapkan penjahat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.