
Jawa Tengah, ditphat.net-T-Ahmad Lutfi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, memprakarsai satu langkah dalam menghilangkan korupsi di desa.
Seorang gubernur membuat program “Anti -Corprupion School” untuk kepala Java Central Village. Program ini adalah langkah strategis untuk mencegah latihan korupsi terjadi.
Telah terkenal dalam program ini bahwa desa 7810 dari berbagai provinsi yang berpartisipasi dalam “Desa Nglakon Corutan”, yang diadakan di Kota Jatidir, Selasa, Selasa, Selasa, Selasa, Selasa, Selasa.
Ahmad Lutfi, gubernur pusat Java mengatakan kegiatan ini merupakan langkah pencegahan terhadap korupsi. Dengan program ini, kami berharap budaya akan berubah di desa di desa, dari apa yang awalnya mereka tutup untuk bersikap terbuka dan bertanggung jawab.
Fitroh Rohcahyanto, wakil presiden KPK, berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Dia menekankan jumlah desa yang terlibat dalam korupsi karena distribusi dana desa yang besar.
“Dana yang hebat harus untuk kepentingan warga, tetapi para pemimpin banyak desa masih digunakan untuk manfaat pribadi,” ia dikutip Fitro Dog diunggah, 3025.
Lutfi berharap diskusi ini akan membuat desa lebih jelas bagi pengembangan desa. Tentu saja, program ini telah menjadi bentuk korupsi yang konkret, sejak usia orang tua.
Perlu diingat bahwa program sekolah anti-korupsi ini segera merupakan percakapan panas di media sosial. Banyak yang menyoroti bahwa beberapa peserta tampak sebagai álmos dan bahkan tertidur selama sesi materi.
“Karena antusiasme Anda untuk mengikuti aktivitas sampai solusinya telah dibuat sebagai pengganti lebih banyak beban yang lebih terakhir tertulis di unggahan.
“Buang saja anggaran sekolah anti -korupsi, lihat Tuhan, tidur saat Anda bergabung dengan program ini,” kata warga negara lain.