
ditphat.net-Doctor Reza Gladys sekali lagi mengungkapkan dugaan pemerasan yang diseret oleh Nikita Mirzan. Melalui sejarah Instagram -nya, pemilik perusahaan perawatan kulit berbagi seri layar obrolan yang mungkin termasuk Nikita dan korban lainnya.
Dalam tes yang diterbitkan, Nikita Mirzan dituduh mengumpulkan sejumlah besar uang, mencapai 15 miliar rp. Dia juga menunjukkan ketidakpuasan ketika korban meminta bantuan dengan memasang pembayaran.
Tidak hanya oleh pembongkaran yang diduga saham Nikita Mirzan, tetapi juga Dr. Reza Gladys termasuk percakapan yang mencakup Dr. Oky Pratamat, yang diduga menjadi korban pemerasan. Kami akan terus menelusuri artikel di bawah ini.
Namun, tidak jelas apakah Dr. Oky Pramate benar -benar terlibat atau hanya terlibat dalam kasus ini.
Selain itu, Dr. Reza Gladys juga menyebutkan nama Dr. Richard Lee atas pengisiannya.
Dia telah meminta kolega dokter kecantikannya untuk secara terbuka menyerahkan deklarasi terkait dengan kasus ini, yang sekarang membahas publik.
“Untuk kolega saya @Dr.Richard_LEE, kapan suara?” Reza Gladys menulis tentang sejarah Instagram -nya yang disebutkan pada hari Jumat, 7 Maret 2025.
Kasus ini terus menjadi perhatian bagi warga negara, mengingat bahwa beberapa nama besar telah diseret ke dalam dugaan pemerasan.
Setelah menyelidiki pihak berwenang, Nikita Mirzan dan asisten pribadinya di Mei akhirnya mengadakan Polisi Metropolitan Jakarta.
Namun, reaksi publik dalam kasus ini bervariasi. Media sosial memiliki pro dan kontra dari penahanan Nikita Mirzan.
Banyak penggemar menawarkan dukungan dan percaya bahwa ibu dari tiga anak tidak bersalah.
Sementara itu, beberapa alasan untuk Dr. Reza Gladys, yang memberi Nikita Mirzan, telah menanyai beberapa netizen, menyarankan bahwa ada sesuatu yang masih tersembunyi.
Di sisi lain, Dr. Richard Lee akhirnya berpartisipasi dalam masalah ini melalui sejarah Instagram -nya.
Dia menekankan kewajibannya untuk membantu menemukan kasus ini agar menjadi lebih transparan.
Bahkan, Dr. Richard Lee telah menandai beberapa akun media sosial yang mungkin terkait dengan dugaan kasus pemerasan ini.
“Apakah ada kejahatan dalam peran itu? Kami ringan,” tulis Dr. Richard Lee.