Paris – Komite Olimpiade Internasional (IOC) angkat suara atas kesalahan yang terjadi saat upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada Sabtu, 27 Juli 2024 dini hari tadi VIB. Korea Selatan adalah korban dari kesalahan ini.
Saat berjalan di sepanjang Sungai Seine, tentara Korea Selatan dicap sebagai Korea Utara oleh tuan rumah konferensi. Korea Selatan dikenal sebagai “Republik Demokratik Rakyat Korea” (nama resmi Korea Utara) dalam bahasa Prancis dan Inggris. Padahal nama resmi Korea Selatan adalah Republik Korea.
IOC segera merespons kesalahan tersebut. Mereka meminta maaf atas kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan penempatan militer Korea Selatan.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang terjadi saat diperkenalkannya tim Korea Selatan saat siaran upacara pembukaan,” tulis IOC dalam laporan The Korea Herald, Sabtu, 27 Juli 2024.
Kesalahpahaman ini menimbulkan kegaduhan di pihak Korea Selatan. Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpor) Korea Selatan Jang Mi Ran langsung meminta bertemu Presiden IOC Thomas Bach sebagai tanda protes.
Tak hanya itu, Kementerian Korea Selatan juga diminta menyampaikan penolakan keras terhadap Prancis. Karena konon hal itu sangat merugikan mereka. Mengingat hubungan antara Korea Selatan dan Utara berada pada titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Tentu saja pembukaan Olimpiade Paris 2024 mendatang sangat kontroversial. Masalah keamanan di Perancis telah menjadi topik perbincangan banyak orang di seluruh dunia. Sebelumnya diberitakan, seorang turis asal Australia dituduh melakukan pemerkosaan.
Selain itu, Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal juga mengumumkan bahwa Perusahaan Kereta Api Nasional Prancis (SNFC) akan melakukan serangan teroris di jalur kereta berkecepatan tinggi sebelum dibukanya kabar tim Olimpiade Paris 2024, Zico, dibunuh oleh perampok. Dia kehilangan dana senilai 8,8 miliar.