Depok, ditphat.net – Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Indonesia (UI) periode 2024-2029. Dalam lima tahun ke depan, ia akan meningkatkan peringkat UI di dunia internasional. Hery mengatakan, ada dua kunci utama UI yang hebat dan penuh dampak.
Oleh karena itu, seluruh kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi UI akan kita laksanakan. Cirinya ada dua, sifat yang unggul, sifat yang kedua efek penuh. Artinya kita tidak hanya akan melakukan satu kegiatan saja, mengajar. , Penelitian, Pengabdian kepada masyarakat akan kita lakukan, tapi harus ada takarannya. “Dampaknya bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” kata Heri usai pembukaan di Balai Purnomo, Rabu, 4 Desember 2018. 2024.
Ia sudah mengambil langkah untuk meningkatkan rating UI. Ini adalah gerakan dan institusi internasional, sumber daya manusia (SDM). Untuk internasionalisasi, kata Heri, yang utama adalah sumber daya manusia. Seluruh sumber daya manusia di UI perlu meningkatkan kapasitasnya agar mampu bersaing di kancah global.
“Jadi bagaimana cara meningkatkan sumber daya manusia ini? Kalau kita lihat di negara-negara yang universitasnya maju, gurunya tidak lagi melihat lulusannya yang mana, lulusannya yang mana, mereka tidak melihat paspornya yang mana, tapi yang dilihat adalah kualitas dan kompetensinya.” dengan universitas terkemuka menggunakan talenta-talenta terbaik dari setiap negara,” ujarnya.
Tantangan bagi perguruan tinggi ke depan adalah membuka diri terhadap akademisi dengan kualitas terbaik, meski bukan berasal dari dalam. Misalnya, tenaga akademik yang aktif di luar negeri dan mempunyai prestasi signifikan bisa masuk ke UI.
“Makanya tidak harus mulai dari awal. Tapi langsung masuk ke posisi yang didapatnya di luar negeri. Kalau dia jadi profesor, di sini dia juga profesor. Tidak perlu mulai dari awal. Lakukan.” Nah, dia datang dengan pengalaman segalanya, “Oleh karena itu, ketika bermain perlu dilakukan naturalisasi terhadap akademisi diaspora Indonesia yang berada di luar negeri agar bisa menempati berbagai posisi di universitas luar negeri maupun di UI,” ujarnya.
Langkah kedua adalah mobilisasi, yaitu peningkatan keaktifan dosen dalam berbagai kegiatan internasional. Jadi mereka tidak hanya pandai pemakaman dan hanya mondar-mandir di kampus
“Mereka juga harus tingkat nasional, aktif di berbagai kegiatan akademik internasional, dan ini akan menjadi rekognisi, rekognisi internasional. Nah, ratingnya harus ditingkatkan,” tegasnya.
Langkah ketiga adalah peningkatan fasilitas kampus UI. Misalnya saja dengan memiliki program internasional, double title. Program ini merupakan salah satu cara strategis untuk meningkatkan kualitas institusi dalam negeri.
“Jadi misal kita punya pasangan yang peringkat 14 dunia misalnya, atau peringkat 18 dunia. Di peringkat 206 ini National Double Degree, program pelatihan kita sama, 2 tahun bersama kita. 2 tahun di luar negeri untuk mendapatkannya. Dapatkan ijazah dari kami, dari mitra, untuk itu tentunya harus kami tingkatkan kualitasnya.”
Dengan begitu, selama dua tahun proses pendidikan di UI bisa diakui dan kreditnya bisa dialihkan ke mitra luar negeri yang ratingnya lebih baik. Sehingga hal ini akan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di UI.
“Jadi ada keterkaitannya dengan penelitian. Sudah saatnya kita berinisiatif membuka keran itu, misalnya ada program postdoctoral. Nah program postdoctoral ini sangat penting bagi mereka yang sudah lulus, agar bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. menjadi guru tetap di perguruan tinggi melalui program pasca doktoral, untuk mempertahankan kredensial akademiknya”.
Pertukaran profesor akan dilakukan nanti. Dosen asing datang ke Indonesia dan mengajar di UI. Profesor-profesor Indonesia kemudian dapat dikirim ke luar negeri, dan mereka diperlakukan sebagai profesor di universitasnya masing-masing. Langkah ini patut didorong agar lebih banyak dosen UI yang bisa bertukar pikiran, menjadi dosen tamu jangka pendek.
Lalu langkahnya ya, akan meningkatkan pengakuan internasional kepada institusi kita, sumber daya manusia, dan mahasiswa yang mempunyai bakat untuk bersaing di kancah global, ujarnya.