
Pemeriksaan perceraian antara Bayem Wang dan Pola Varhon dengan cepat panas dengan tuduhan kekerasan rumah (kekerasan rumah) dari Pola. Tuduhan itu dibuat dengan masalah penipuan dengannya bahwa Pola Varhon dilaporkan.
Selama persidangan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Pola Verhon menghadirkan seorang ahli forensik digital, yang menganalisis catatan CCTV. Hasil analisis menunjukkan tuduhan kekerasan terhadap DPR melalui Pum Wang.
Saksi ahli, Abimanio, mengungkapkan bahwa rekaman CCTV menunjukkan kontak fisik yang kuat antara Bame dan Pola.
“Dalam CCTV, bukti kekerasan dari konflik dan pria itu diserang, bahkan jika seseorang diserang,” kata Abimani.
Untuk ini, perselisihan dimulai dengan argumen. Seorang pria yang diduga gelisah dapat melihat nada keras, sementara seorang wanita bernama Pola ingin tetap diam.
Pum Wang tidak diam. Melalui nasihat hukumnya, ia sangat menyangkal kekerasan dalam rumah tangga. Bagi mereka, adegan CCTV hanya menunjukkan konflik verbal, bukan kekerasan fisik.
Usman A mengatakan, “Ada percakapan serius di sini, tetapi jika kontak fisik sesuai dengan visi kami, tidak,” kata Usman A.
Pengacara Pam Wong lainnya, Fahmi, dianggap penting karena penggunanya tertawa dalam menanggapi tuduhan kekerasan dalam rumah tangga. Dalam perceraian, ia menekankan bahwa tidak perlu menemukan kesalahan.
“Pam tertawa dan dia sudah tahu,” katanya. Menurut Pimen, ini tidak penting. “
Sementara memanaskan masalah kekerasan dalam rumah tangga, dikatakan bahwa melanggar hukum Islam, Beem Wang telah melakukan Pola Varhon. Fahmi meminta publik untuk tidak melupakan masalah yang diduga.
Mutual Baghmid berkata, “Bukti bahwa seseorang harus meragukan bahwa seseorang harus meragukan hukum Islam, itu adalah dengan seseorang yang tidak dengan Mahram -nya dan melanggar hukum Islam.”