JAKARTA, ditphat.net – Menyongsong tahun 2025, Kementerian Kebudayaan RI memperkenalkan acara “Pertunjukan Musik Tradisional di Tempat Umum” yang akan digelar serentak di lima lokasi penting, khususnya Stasiun Kereta Api No.3 Bandara Soekarno – Bandara Hatta, KICC Halim (Terminus Kereta Whoos Express), KICC Padalarang, Stasiun Gambir, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Kam Selasa, 31 Desember 2024.
Acara ini diadakan pada malam tahun baru untuk menyambut masyarakat Indonesia dengan musik tradisional. Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengatakan, “Kegiatan musik tradisional di tempat umum menyambut Tahun Baru 2025 merupakan kegiatan respon masyarakat yang difasilitasi Kementerian Kebudayaan di beberapa lokasi, di stasiun kereta api, bandara, dll. untuk menghidupkan kembali suasana akhir tahun dengan musik.”
Dalam “pertunjukan musik tradisional di ruang publik” ini, penonton dapat menikmati penampilan dari berbagai grup musik ternama dalam negeri, antara lain: Musik Kulintang “FS Ensambel” di Terminal 3 Stadion Terbang Soekarno-Hatta: Kulintang Minahasa Ensemble membawakan lagu-lagu daerah, hits nasional dan internasional. Dirangkai dalam bentuk melodi Kulintang. World String Band di Stasiun KCIC Halim, Jakarta: Menampilkan kolaborasi musik etnik Indonesia yang memadukan berbagai alat musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Kendang Sunda, Saab Kalimantan, Tehyan Betawi, dan Seruling Bambu. D’Big Malay Band (musik nasional bernuansa Melayu Sumatera) di Stasiun Gambir, Jakarta: menampilkan irama khas Malaysia dengan membawakan lagu-lagu Melayu dan Timur Tengah. Trio Gemblong & Republik Kedaners Bandung di Stasiun KCIC Padalarang, Bandung: Jelajahi komposisi musik tradisional khususnya Kedangers, serta seni vokal khas Sudan yang diperkaya dengan seruling Kakabi. Jinjung Kutus (Perkusi Ginjung Batuan) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali: Mengekspresikan kekayaan seni tradisional desa Batuan melalui gubahan klasik Jinjung dan Suling Gamboh, karya masyarakat Keta Boling yang hadir. Dalam tiga bagian, penonton disuguhi alunan musik perkusi seperti Semar Gullingan, Sekar Sungkang dan Lagu Tangis yang menggambarkan nuansa melodi cilindro yang khas. Alat musik unik antara lain singong, suling, kendang, kempluk dan gong, sudah turun temurun dan kini sudah jarang ditemui di Bali.
Melalui acara ini Kementerian Kebudayaan ingin menyampaikan pesan penting bahwa alat musik tradisional Indonesia bukanlah sesuatu yang kaku dan terbatas. Kehadiran alat musik tradisional mampu beradaptasi dengan musik modern dan tetap relevan dengan masa kini. Dalam rangka menyambut tahun baru, Kementerian Kebudayaan berharap dapat mempertebal kecintaan masyarakat terhadap kekayaan budaya Indonesia.
Pertunjukan musik tradisional di ruang publik diharapkan dapat menemani dan memeriahkan malam tahun baru melalui pertunjukan musik yang menonjolkan budaya Indonesia, serta menjadi bagian perjalanan menuju Tahun Baru Indonesia. Mendikbud berharap pada tahun 2025 kebudayaan kita akan semakin semarak dan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya, termasuk musik tradisional daerah kita semakin meningkat.