Paris – Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach mengatakan bahwa dia tidak ada hubungannya dengan Olimpiade Paris 2024 dengan masalah politik.
Di masa lalu, banyak politisi sayap kiri Perancis yang menyangkal kehadiran atlet Israel. Selain itu, Komite Olimpiade Palestina juga memprotes atlet Israel yang harus diboikot pada Olimpiade 2024.
“Sikap IOC sangat jelas. Kita mempunyai dua Komite Olimpiade Nasional yang berbeda dalam politik dunia, dan dalam hal ini keduanya selaras,” kata Presiden IOC Thomas Bach kepada AFP, Rabu.
“NOC Palestina diterima dengan sangat baik. Palestina bukan anggota PBB yang diakui tetapi NOC adalah Organisasi Olimpiade Nasional yang diakui dan menikmati hak dan peluang yang sama dengan NOC lainnya,” tambah Thomas Bach.
Seruan NOC Palestina menunjukkan bahwa jumlah korban tewas di Gaza meningkat – sekarang diperkirakan mencapai 39.090 korban, menurut perkiraan terbaru misi pemantauan Hamas – dan krisis kesehatan kemanusiaan telah mempengaruhi Olimpiade Paris.
Beberapa pengacara sayap kiri Prancis juga menyerukan larangan terhadap atlet Israel, karena atlet Rusia dan Belarusia telah dicabut haknya untuk berkompetisi dengan warna negara mereka selama invasi tahun 2022 ke Ukraina.
Namun seruan tersebut tidak dihiraukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan menyatakan sangat terbuka dengan kedatangan atlet Israel di Olimpiade Paris 2024.
“Para atlet Israel diterima di negara kami. Mereka harus berkompetisi sesuai warna mereka sesuai keputusan negara-negara besar di Olimpiade,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Mengapa)